Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin virus corona dari perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech telah disetujui untuk digunakan di Inggris. Ini adalah kabar yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat selama perang melawan pandemi Covid-19.
Analisis menunjukkan bahwa vaksin dapat mencegah 95 persen orang tertular Covid-19, termasuk 94 persen pada kelompok usia yang lebih tua. Vaksin ini telah diuji pada 43.500 orang di enam negara dan tidak mengalami masalah keamanan yang serius.
Persetujuan dari Inggris ini berarti vaksin akan bisa mulai diluncurkan bagi mereka yang paling membutuhkan, termasuk pekerja medis garis depan. Dilansir dari Metro UK, Kamis (3/12) berikut ini informasi tentang cara kerja dan keamanan dari vaksin Pfizer-BioNTech.
Bagaimana cara kerja vaksin?
Suntikan ini dikenal sebagai vaksin mRNA. Berbeda dengan vaksin konvensional yang diproduksi menggunakan bentuk virus yang dilemahkan, vaksin mRNA hanya menggunakan kode genetik dari virus tersebut.
Vaksin mRNA disuntikkan ke dalam tubuh, di mana ia memasuki sel dan memberitahu mereka untuk membuat antigen. Selanjutnya, antigen ini dikenali oleh sistem kekebalan dan mempersiapkannya untuk melawan virus corona.
Secara teknis, tidak diperlukan virus untuk membuat vaksin mRNA, yang berarti kecepatan produksinya bisa dilakukan secara dramatis. Hasilnya, vaksin jenis ini berpotensi menawarkan solusi cepat untuk wabah baru penyakit menular.
Secara teori, mereka juga dapat dimodifikasi dengan cukup cepat, jika misalnya virus mengembangkan mutasi dan mulai berubah. Produksi vaksin mRNA juga lebih murah daripada vaksin tradisional, meskipun keduanya akan memainkan peran penting dalam mengatasi Covid-19.
Satu kelemahan dari vaksin mRNA adalah bahwa vaksin ini harus disimpan pada suhu yang sangat dingin sehingga membutuhkan peralatan khusus tertentu, yang berarti tidak bisa didistribusikan dengan gampang.
Apakah vaksinnya aman?
Semua vaksin menjalani pengujian yang ketat dan memiliki pengawasan dari regulator yang berpengalaman. Beberapa pihak percaya vaksin mRNA lebih aman untuk pasien karena tidak bergantung pada elemen virus yang disuntikkan ke dalam tubuh.
Vaksin mRNA telah dicoba dan diuji di laboratorium dan pada hewan sebelum dipindahkan ke penelitian manusia. Uji coba vaksin mRNA pada manusia, yang melibatkan puluhan ribu orang di seluruh dunia, telah berlangsung sejak awal 2020 untuk menunjukkan apakah vaksin itu aman dan efektif.
Selain itu, dilaporkan bahwa Pfizer akan terus mengumpulkan data keselamatan dan hasil jangka panjang dari peserta selama dua tahun. Inggris telah mendapatkan 40 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, dengan 10 juta akan jatuh tempo pada akhir tahun.
Vaksin ini memerlukan dua suntikan atau dosis, yang berarti tidak cukup suntikan untuk digunakan pada seluruh populasi Inggris. Namun, kemungkinan vaksin lain, termasuk dari Universitas Oxford, akan disetujui dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.