Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Sinovac dari China akan menjadi yang pertama diluncurkan di bawah program imunisasi massal pemerintah Filipina.
Dilansir dari Business World, Sabtu (12/12/2020) Juru Bicara Istana Harry L Roque mengatakan bahwa Sinovac akan menjadi yang pertama dapat digunakan untuk memvaksinasi masyarakat dan itu akan terjadi pada kuartal pertama tahun depan.
Dia menambahkan bahwa hal tersebut dilakukan berdasarkan rencana Sekretaris Negara Carlito G. Galvez Jr yang ditunjuk sebagai pemimpin program pengadaan dan distribusi vaksin negara.
Pengumuman itu disinformasi kan di tengah munculnya kembali laporan tentang riwayat dugaan penyuapan perusahaan. Menteri Kesehatan Filipina Francisco T. Duque III mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.
Roque mengatakan bahwa Presiden Rodrigo R. Duterte memiliki kepercayaan penuh kepada kepala Food and Drug Administration (FDA) lokal yang akan memastikan keamanan vaksin Covid-19 sebelum disalurkan oleh pemerintah.
Dalam briefing lain, Sekretaris sains dan Teknologi Dortunato S. Dela Pena mengatakan Sinovac dan Clover Biopharm Pharmaceuticals telah menerima persetujuan dari panel ahli vaksin pemerintah dan dewan etika.
Adapun, vaksin dari AstraZeneca-Oxford dan perusahaan farmasi Johnson & Johnson juga telah diberikan persetujuan oleh Komite etika, tetapi masih menunggu hasil evaluasi dari panel ahli.
Berdasarkan data dari Worldometer, hingga hari ini Filipina telah mencatatkan jumlah positif Covid-19 sebanyak lebih dari 447.000 kasus, dengan angka kematian mencapai sekitar 8.700 kasus dan angka pasien sembuh mencapai 409.000 kasus.