Bisnis.com, JAKARTA - Para dokter rumah sakit di Delhi, India menemukan banyak kasus infeksi jamur yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan ketika dalam pemulihan virus corona (Covid-19). Menurut laporan terbaru, infeksi ini disebabkan mucormycosis.
Dalam 15 hari terakhir, ahli bedah THT di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, Delhi telah melihat 13 kasus mucormycosis yang dipicu Covid-19. Lebih dari 50 persen pasien Covid-19 telah melaporkan kehilangan penglihatan, dan ada kebutuhan untuk pengangkatan hidung dan tulang rahang guna mencegah penyebaran infeksi ke bagian lain dari tubuh.
Gejala khusus untuk mukormikosis yang dipicu Covid-19 adalah wajah mati rasa, hidung tersumbat di satu sisi atau pembengkakan mata, atau nyeri.
Sebanyak 50 persen (lima pasien) dilaporkan meninggal dunia dan 50 persen pasien telah kehilangan penglihatan mereka secara permanen dan membutuhkan dukungan perawatan kritis karena komplikasi terkait.
"Frekuensi kita menyaksikan terjadinya mucormycosis yang dipicu Covid-19 dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi belum pernah terlihat sebelumnya dan sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan," ujar para dokter di rumah sakit Delhi seperti dilansir dari Boldsky, Rabu (16/12/2020).
Pada catatan akhir para dokter menambahkan bahwa deteksi dini dapat mencegah hilangnya penglihatan, hidung, atau rahang melalui intervensi klinis. "Keterlibatan orbital (rongga tulang yang berisi bola mata) merupakan perkembangan yang serius selama perjalanan penyakit ini, dan tidak hanya mengarah pada kemungkinan hilangnya penglihatan secara permanen tetapi juga kehidupan karena keterlibatan otak adalah penyebab utama kematian pada mucormycosis," sebut mereka.
Mucormycosis merupakan infeksi jamur oportunistik fulminan yang disebabkan oleh jamur yang termasuk famili mocoraceae, ordo mucorales, dan kelas zygomicetes yang sangat invasif dan progresif dengan mortalitas yang tinggi. Mucormycosis dapat menyebabkan penyakit akut, berkembang pesat, dan kadang-kadang fatal, dan relatif jarang didiagnosis. Infeksi ini kebanyakan menyerang orang-orang dengan kondisi medis yang mendasari dan masalah kesehatan seperti diabetes yang tidak terkontrol.
Infeksi mematikan juga disebut sebagai Black Death dan penyakit Zombie tetapi istilah ini telah diabaikan medis karena banyak ahli kesehatan dan dokter menyatakan bahwa istilah tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman antara pasien, keluarga mereka, dan masyarakat, dan tidak menghormati orang yang terpengaruh olehnya.
Jamur yang menyebabkan infeksi mematikan ini banyak terdapat di alam dan terjadi pada daun, tumpukan kompos, tanah, dan kayu yang membusuk. Jamur juga dapat menginfeksi kulit melalui luka atau luka bakar. Tidak semua orang yang terpapar jamur akan terkena infeksi jamur, tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda dapat meningkatkan risiko tertular infeksi jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Gejala utama dari infeksi jamur ini adalah infeksi saluran pernafasan atau kulit. Gejala infeksi saluran pernapasan terkait mungkin termasuk batuk, demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan nyeri sinus.
Pada kasus infeksi kulit, gejala akan timbul di lokasi trauma kulit (luka) dan dapat dengan cepat menyebar ke area lain. Sementara infeksi kulit yang terkait dengan infeksi fungsi mematikan dapat menyebabkan gejala seperti demam, lecet, bengkak, bisul, nyeri kulit, jaringan kulit menghitam dan kemerahan.
Faktor risiko mucormycosis yakni orang yang memiliki masalah kesehatan atau mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit berisiko. Contohnya seperti kanker, diabetes, transplantasi organ, transplantasi sel induk, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, terlalu banyak zat besi dalam tubuh (hemochromatosis). Kemudian, jumlah sel darah putih rendah (neutropenia), cedera kulit akibat pembedahan, luka bakar atau luka prematuritas, dan berat lahir rendah
Infeksi jamur yang mematikan ini diobati melalui obat antijamur intravena (IV) dan menjalani bedah debridemen (memotong semua jaringan yang terinfeksi), menghilangkan jaringan yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran infeksi yang cepat. Pemulihan dari infeksi mematikan (jika tidak diobati) tergantung pada diagnosis dan pengobatan dini.
Di sisi lain para ahli menerangkan bahwa mucormycosis tidak dapat menyebar antara manusia atau antara manusia ke hewan. Tindakan perawatan diri adalah cara terbaik untuk mencegah jenis infeksi ini, seperti memakai masker saat berada di luar ruangan, membalut luka, dan mengambil tindakan ekstra selama musim panas, ketika ada peningkatan jumlah jamur di lingkungan.
Jika tidak diobati, infeksi jamur dapat menyebar ke paru-paru atau otak, dan menyebabkan infeksi otak, kelumpuhan, pneumonia, atau kejang, dan dalam beberapa kasus kematian