Bisnis.com, JAKARTA - Seorang ibu yang dalam keadaan koma dan diprediksi nyawanya tidak akan lama lagi setelah tertular virus corona, berangsur pulih dengan bantuan obat eksperimental.
Claire Haythorne, 45, dari Hillsborough, Sheffield, Inggris membaik setelah dokter di Northern General Hospital memutuskan untuk mencoba obat anakinra, yang biasanya digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis (rematik).
Haythorne diketahui terinfeksi Covid-19 pada awal November 2020. Dia mendapat kondisi yang parah hingga koma berminggu-minggu.
Keputusan memberikan obat rematik itu disetujui keluarga setelah petugas memberi tahu bahwa kesempatan hidup Haythorne kemungkinan 3 hari lagi. Namun kini, dia akan diizinkan pulang ke rumah dalam dua Minggu ke depan.
Haythorne, seorang pekerja perawatan di Loxley Park Care Home, mengetahui dirinya terunfeksi virus melalui salah satu tes wajib yang dia lakukan setiap minggu pada awal November.
Dia tidak menunjukkan gejala pada saat itu namun memutuskan untuk isolasi mandiri. Putri Haythorne, Leah mengatakan ibunya baik-baik saja selama menjalani karantina dua minggu. Namun pada 8 November, rona wajah ibunya sangat pucat. "Anda tidak bisa mengenalinya. Kemudian hari Senin dia dilarikan ke rumah sakit. Itu terakhir kali kami melihatnya," ujarnya seperti dikutip Daily Mail, Selasa, (5/1/2021).
Kondisi Haythorne terus memburuk dengan cepat saat berada di Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumah Sakit Umum Utara dan kemudian koma pada 12 November. "Ginjal dan paru-parunya benar-benar buruk. Dia membutuhkan banyak oksigen," bebernya.
Setelah berminggu-minggu mencoba berbagai pengobatan, pada 3 Desember para dokter memutuskan untuk memberinya obat anakinra bermerek yang juga dikenal dengan merek Kineret. "Para dokter mengatakan itu adalah pilihan terakhir," ungkapnya.
Pada 8 Desember Haythorne membuat kemajuan besar. Pada 11 Desember dia pun bangun dari koma. Dokter mulai mengurangi obat secara perlahan dan dia perlahan mulai bangun. Saat ini, Haythorne tidak lagi minum obat dan memakai oksigen.