Ilustrasi kucing/Bisnis-Annisa S. Rini
Health

Marak Pemilik Kucing di China Beri Obat Covid ke 'Anabul', Ini Alasannya

Annisa Sulistyo Rini
Minggu, 5 Januari 2025 - 10:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Obat Covid-19 dari Merck & Co. menjadi ramai dibicarakan usai pandemi di China. Para pemilik kucing menggunakan obat ini sebagai penangkal penyakit anak bulu atau anabul yang disebabkan oleh virus corona.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (4/1/2025), pemilik kucing di China menggunakan obat Lagevrio produksi Merck untuk merawat anabul yang terinfeksi feline infectious peritonitis. Media local China Jiemian menyatakan penyakit mematikan ini belum ada penawarnya hingga sekarang.

Feline infectious peritonitis adalah penyakit yang disebabkan oleh apa yang disebut virus corona kucing. Virus ini menginfeksi sel darah putih sebelum menyebar ke seluruh tubuh kucing, yang menyebabkan reaksi peradangan.

Penyakit ini berakibat fatal tanpa pengobatan. FIP hanya menyerang kucing, dan tidak menular ke manusia, anjing, atau hewan lainnya.

Langkah itu menjadi topik hangat di media sosial Xiaohongshu, Instagram buatan China, dengan puluhan ribu cat lovers berdiskusi bagaimana obat Covid bisa menyelamatkan kucing mereka, sekaligus menghemat biaya pengobatan di dokter hewan.

"Obat Covid-19 untuk manusia menyelamatkan kucingku. Aku akan membagikan informasi di sini bagaimana menyelamatkan dan mengurangi penderitaan kucing," ujar salah satu pengguna Xiaohongshu.

Selain obat antivirus buatan pabrikan asing, beberapa pemilik kucing juga memilih obat Covid yang serupa, tetapi lebih murah buatan perusahaan lokal, termasuk Henan Genuine Biotech Co., Simcere Pharmaceutical Group Ltd. dan Shanghai Junshi Biosciences Co.

Seorang juru bicara Merck mengatakan dalam tanggapan email kepada Bloomberg News bahwa perusahaan tersebut belum menguji obat tersebut pada kucing dan tidak berencana untuk melakukannya.

Penggunaan obat Covid manusia pada hewan oleh pemilik hewan peliharaan di China sangat kontras dengan hari-hari awal pandemi. Saat itu, penggunaan ivermectin oleh orang-orang di AS — obat untuk mengobati cacing parasit pada hewan — mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk memposting kata-kata peringatan "Anda bukan kuda. Anda bukan sapi. Hentikan."

Adapun, hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus yang tersedia untuk feline infectious peritonitis. Beberapa obat antivirus terbukti efektif, tetapi tidak tersedia secara luas.

Obat yang paling populer, GS-441524, yang dikembangkan oleh Gilead Sciences, belum disetujui oleh FDA, dan pemilik kucing sering mencari obat tersebut melalui sumber pasar gelap.

Pemilik kucing di China harus bergantung pada jaringan informal untuk membeli GS-441524, yang harganya sering kali mencapai puluhan ribu yuan. Di media sosial, banyak orang mengeluhkan obat tersebut terlalu mahal dan banyak penjual pasar gelap memberi mereka versi palsu.

Antivirus Covid untuk manusia jauh lebih terjangkau, kata mereka. Sebotol Lagevrio yang berisi 40 pil, misalnya, dijual sekitar 1.725 yuan secara online dan cukup untuk mengobati lebih dari satu kucing.

Selain obat-obatan, pemilik kucing di China juga memberi hewan peliharaan mereka suplemen nutrisi yang dikembangkan untuk manusia karena harganya lebih murah daripada obat hewan.

Sumber : Bloomber
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro