Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada tiga tujuan dari kerja sama tentang Surveilans Genom Virus SARS-CoV-2 dengan Kemenristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pertama, adanya kerja sama antar laboratorium yang mampu melakukan pengurutan keseluruhan genom, mampu mendeteksi dini infiltrasi virus.
"Terserah mau formal atau tidak, yang penting jaringan ini harus established. Ini harus jadi pertukaran yang cair, nggak usah terlalu banyak birokrasi, surat menyurat, dan izin, pertukaran informasi yang cair," ujarnya saat penandatanganan MoU dengan Kemenristek secara daring, Jumat (8/1/2021).
Kedua yakni adanya pertukaran sumber daya dari sisi alat dan informasi. "Kalau butuh resource lab atau manusia harus segera kita berikan. Cair saja. Kalau Perguruan Tinggi butuh fasilitas kita, harus kita berikan," bebernya.
Kata Budi tidak usah terlalu birokrasi mengingat musuh yang dihadapi saat ini yaitu virus, pergerakannya sangat cepat dan tidak terduga.
Ketiga, yakni para ahli counter intellegence virus harus segera membangun nama atau kerja sama sehingga bisa menjadi wakil Indonesia di dunia. Mereka harus eksis agar perpsepktif Indonesia didengar terhadap keputusan yang akan dibuat.
"Kalau eksistensi ada, di internasional, perspektif Indonesia masuk di sana," sebutnya.
Budi menyadari bahwa yang memiliki kemampuan untuk mempelajari virus ini adalah Kemenkes dan Kemenristek. Dengan mempelajari dan mengenali, setidaknya Indonesia bisa mengendalikan dengan cepat penyebaran virus.
"Musuhnya sekarang bergeser, musuh manusia ada virus. Sehingga ke depan bangsa kita, anak cucu kita jauh lebih siap. Kalau ada musuh lain menyerang sudah jauh lebih siap," tegasnya.
Sistem keamanan menurutnya kini bukan lagi persenjataan. Namun juga pengetahuan dan peralatan yang bisa mengatasi virus.
Budi berharap agar Februari sudah ada laporan dalam hal deteksi dini, terutama mengenai strain Baru Covid-19. Laba-laba di rumah sakit harus sudah memberikan sampel. "Jangan tiba-tiba masuk, kita bengong," tukasnya.