Bisnis.com, JAKARTA--Sebuah penelitian menunjukkan bahwa peran Galeri Nasional Indonesia sangat sentral dalam pembentukan identitas nasional melalui pameran seni rupa nusantara.
Citra Smara Dewi, peneliti Galeri Nasional Indonesia dalam Pembentukan Identitas Nasional : Kajian Tentang Pameran Seni Rupa Nusantara di GNI, Jakarta, Tahun 2001-2017, mengungkapkan pameran seni rupa nusantara memberikan ruang apresiasi kepada kebudayaan "minoritas".
"Khususnya seni rupa luar Jawa dan Bali," katanya, Jumat (8/1/2021).
Dia menjelaskan GNI memiliki peran penting bagi para pelukis nusantara di luar Jawa dan Bali ketika program yang memberikan panggung kepada perupa di luar Jawa dan Bali tidak ada.
Sebelumnya, gagasan merangkul perupa Indonesia pernah dilakukan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada 1970an. Namun, program itu tidak berkesinambungan.
Pameran seni rupa nusantara, dia mengungkapkan merupakan ajang yang berarti bagi para seniman di luar Jawa dan Bali.
Mereka menganggap pameran seni rupa nusantara sebagai kampus terbuka. "Kalau mereka lolos seleksi Pameran Nusantara sudah sesuatu sekali," katanya.
Selain Galeri Nasional Indonesia yang sangat sentral dalam pembentukan identitas nasional melalui pameran seni rupa nusantara, penelitian juga menunjukan proses pembentukan GNI yang terkesan lambat tak lepas dari “Political will” dari pemerintahan terkait.
Kemudian, kesenjangan seni rupa yang terjadi sebelum GNI terbentuk tak lepas dari kebijakan Etnonasionalisme yang terjadi sebagai dampak dari sistem pemerintahan yang cenderung memusat dan hegemoni dengan menggunakan basis etnis, ras, kelompok etnis, dan agama sebagai landasan berbangsa dan bernegara.