Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 masih berlangsung di seluruh penjuru dunia. Hal ini mendorong upaya vaksinasi dilakukan oleh banyak negara. Setidaknya, jutaan dosis vaksin telah diberikan kepada masyarakat.
Di berbagai negara, target kelompok vaksinasi awal umumnya adalah petugas medis atau kesehatan, orang tua berusia 80 tahunan atau yang berada di panti jompo, juga kelompok masyarakat rentan, serta pemerintahan sebagai bentuk simbol.
Sejauh ini, ada sejumlah vaksin yang telah disetujui untuk digunakan kepada masyarakat oleh otoritas atau badan berwenang setempat, termasuk Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna, dan juga Sinovac.
Sebagian besar vaksin diberikan menggunakan metode dua dosis dengan jeda interval beberapa minggu, mulai dari 3 minggu hingga 12 minggu. Dosis kedua akan melengkapi suntikan pertama, sehingga efeknya bisa lebih kuat.
Di tengah proses vaksinasi yang berjalan, ada sebuah pertanyaan yang kerap diajukan yakni apakah orang yang sudah pernah terkena atau terinfeksi Covid-19 perlu untuk mendapatkan suntikan vaksin atau tidak?
Dilansir dari Express UK, Kamis (21/1) menurut National Health Services (NHS) orang harus mendapatkan vaksinasi Covid-19, bahkan ketika mereka sudah pernah terjangkit oleh penyakit pandemi tersebut.
NHS menyatakan vaksin akan mengurangi risiko infeksi lain dan keseriusan gejala jika orang mendapatkannya. Jika masyarakat baru-baru ini dinyatakan positif, mereka harus menunggu hingga 4 minggu setelah tanggal dites sebelum mendapatkan vaksin.
“Vaksin adalah perlindungan terbaik terhadap virus corona,” kata pernyataan NHS.
Lantas, kapan masyarakat akan mendapatkan vaksin? Di Inggris pemerintah menargetkan setiap orang dewasa akan ditawari vaksin pada musim gugur. Saat ini, suntikan diberikan kepada mereka yang paling rentan terlebih dahulu.
Sementara di Indonesia, pemerintah juga telah menyusun peta jalan program vaksinasi Covid-19 yang terbagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama yakni mulai Januari hingga April tahun ini, kelompok tenaga medis, pelayan publik, dan lansia akan diprioritaskan mendapat vaksin.
Sementara pada tahap kedua yang dimulai April 2021 hingga Maret 2022, vaksin akan diberikan dengan menyasar kelompok masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Selanjutnya, pemerintah akan menyasar masyarakat dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.