Bisnis.com, JAKARTA – Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun akan kehilangan kedua kakinya karena diamputasi setelah dia didiagnosis mengalami kondisi langka terkait virus corona (Covid-19).
Namanya Dae’Shun Jamison dari Michigan, Amerika Serikat. Kaki kanannya telah diamputasi dan akan kehilangan kaki kirinya juga karena penyakit yang menyerang organ vitalnya dan mengurangi suplai oksigen ke ekstremitasnya.
Dilaporkan MLive, anak sekolah itu dinyatakan positif Covid-19 pada Desember tahun lalu dan hanya mengalami gejala ringan pada awalnya. Brittney Autman, ibunya, mengatakan putranya secara bertahap mulai mengalami sakit kepala dan setelah ke UGD dia dirawat dan didiagnosis dengan kondisi MIS-C.
Sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C) adalah respons imun yang terlalu aktif dan langka, yang menyebabkan peradangan pada berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ gastrointestinal.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) serta pakar perawatan kesehatan lainnya mengatakan bahwa kendati tidak diketahui apa yang menyebabkan MIS-C, banyak anak yang didiagnosis sebelumnya telah terinfeksi ata mengidap Covid-19.
Jamison dimasukkan ke bangsal pad 21 Januari tapi harus menggunakan ventilator pada Malam Natal karena jantungnya bekerja terlalu keras. Dia juga menjalani dialisis dan dihubungkan ke mesin ECMO, yang menambahkan oksigen ke darahnya dan memompanya ke seluruh tubuh.
Namun, dia kehilangan sirkulasi darah di tangan dan kakinya serta kakinya membengkak dengan cairan karena organ vitalnya berjuang untuk berfungsi seperti biasa. Kerusakan yang ditimbulkan sangat parah sehingga kaki kanannya harus diamputasi.
Ibunya menulis di halaman GoFundMe untuk mengumpulkan uang perawatan bagi anaknya, yang juga mengumumkan bahwa kaki kiri Jamison harus diamputasi. Sejauh ini dia telah mengumpulkan lebih dari US$44.000 untuk putranya dan terus memberi tahu pendonor tentang pembaruan kondisi anaknya.
Pada 30 Desember dia menulis bahwa ujung jari kakinya harus diamputasi dan beberapa hari kemudian, tepatnya pada 3 Januari dia menulis bahwa paru-parunya cukup kuat untuk akhirnya dilepaskan dari ventilator.
Ibu itu menulis bahwa dia dan dokter menjelaskan kepada Jamison tentang kehilangan kakinya. “Dia [anaknya] benar-benar menangis yang memengaruhi saya dalam banyak hal, saya tidak percaya ini benar-benar terjadi pada ‘bayi’ saya,” tulis Brittney.
Setelah diamputasi, dia mengatakan bahwa operasinya berjalan dengan baik, tetapi dalam beberapa minggu kaki kirinya perlu diamputasi juga. Brittney menambahkan bahwa dia berharap anaknya suatu hari nanti bisa berjalan kembali dengan kaki palsu.