Bisnis.com, JAKARTA- Kehadiran layanan konten internet over the top (OTT) berbasis aplikasi telah membawa banyak pengaruh pada industri hiburan, khususnya bagi perfilman dunia dan Indonesia. Model bisnis berbasis Video on Demand (VoD) telah hadir menggantikan penjualan dan penyewaan DVD/Bluray atau melengkapi siaran TV konvensional.
Dalam dua tahun terakhir, perkembangan industri perfilman di platform digital VoD cukup pesat. Namun, bisakah industri film Indonesia andalkan platform digital OTT?
CEO MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan bahwa industri perfilman Indonesia selama ini dan OTT adalah dua model bisnis yang berbeda. Meskipun begitu, menurutnya, kehadiran OTT ini mampu menjadi pilihan alternatif bagi para pelaku industri film dalam bertahan di masa pandemi yang cukup membuat kondisi perfilman di tanah air terpukul.
“Pandemi ini membawa kita bisa lebih kreatif. Karena bioskop belum bisa pulih dan kita tidak bisa nunggu lama jadi kita pindah ke OTT,” kata Manoj dalam diskusi virtual, Senin (5/4).
Hal yang hampir senada juga dikatakan oleh Deddy Mizwar selaku Ketua Dewan Pengawas Kreasi dan Ketua PPFI yang mengatakan bahwa hadirnya OTT perlu disikapi dengan bijak. Menurutnya, hadirnya OTT sangat membantu produksi film Indonesia apalagi di masa pandemi saat ini.
“Kita tidak perlu khawatir dengan hadirnya OTT, karena selamanya peran bioskop tidak akan pernah terganti. Masa depan OTT ini akan semakin bagus ke depannya,” tutur Deddy.
Deddy juga berharap bahwa pemerintah bisa mensosialisasikan masyarakat untuk kembali ke bioskop dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat saat menonton film. Menurutnya, ajakan para pemangku jabatan di negeri ini bisa menjadi sosok brand image yang tepat agar masyarakat tidak khawatir untuk pergi ke bioskop sehingga bioskop bisa kembali menghidupkan industri perfilman Indonesia
Diskusi virtual tersebut diadakan oleh Koperasi Seniman Indonesia (Kreasi) yang digagas oleh Deddy Mizwar. Koperasi ini menjalankan berbagai kegiatan usaha yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh anggota yang terdiri dari seniman lintas seni seperti seni musik, teater, film/TV, seni rupa, dan seni tari.