Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian yang dilakukan Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme menunjukkan diet keto yang tinggi lemak dan rendah kalori bisa membantu menyembuhkan efek samping alkoholisme saat penghentian total (withdrawal) konsumsi alkohol.
Melansir dari Insider, Kamis (15/04/2021), para peneliti mengobservasi 33 laki-laki dan perempuan yang memiliki gangguan konsumsi alkohol dengan membuat mereka tidak mengonsumsinya selama tiga minggu.
Setengah dari partisipan ditugaskan untuk menjalankan diet keto dengan porsi 80% kalori dari lemak dan 5% dari karbohidrat, sedangkan partisipan lainnya diminta mengikuti pola makan standar Amerika Serikat.
Tidak hanya mengubah pola makan, mereka juga diminta untuk mengonsumsi obat yang dibutuhkan terkait gejala penghentian total alkohol seperti kecemasan, gemetar, pusing, berkeringat, demam, dan insomnia.
Hasilnya yang kemudian diunggah dalam jurnal Science Advances pada 9 April lalu membuktikan bahwa para partisipan yang mengikuti pola makan keto tidak banyak membutuhkan pengobatan untuk meredakan gejala penghentian total alkohol dibanding dengan partisipan yang membutuhkan obat-obatan. Mereka juga diketahui memiliki keinginan yang sedikit terhadap alkohol.
Penemuan ini membuat para peneliti berasumsi bahwa diet keto bisa membantu mengurangi gejala dengan membantu otak bertransisi lebih mudah ke keadaan bebas alkohol.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ketika orang minum alkohol dalam jumlah banyak, otaknya akan tidak banyak bergantung pada glukosa atau gula untuk kebutuhan energi. Tetapi ketika mereka berhenti minum, otak akan mengatur ulang glukosa sebagai sumber energi yang bisa membuat permasalahan baru terhadap gejala yang lebih parah.
Diet keto diketahui memberikan manfaat dengan membatasi jumlah konsumsi karbohidrat sehingga bisa tercapai fase ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi daripada glukosa dari karbohidrat. Inilah yang kemudian membuat hati memproduksi badan ketone yang merupakan energi yang dihasilkan dari asam lemak.
Badan ketone ini mirip dengan apa yang digunakan otak untuk memberikan energi selama dependensi akibat alkohol, tepatnya saat keadaan tidak mabuk, yang menjelaskan mengapa orang yang mengonsumsi alkohol mengalami gejala penghentian total yang tidak parah ketika menerapkan diet keto.
Akan tetapi, riset ini memerlukan penelitian yang lebih luas untuk melihat apakah hal ini bisa digunakan secara luas untuk membantu orang-orang dari kecanduan alkohol dan apakah manfaat ini berdampak jangka panjang.
Jika terbukti ampuh, maka diet keto bisa menjadi salah satu solusi untuk pengobatan gangguan terkait dengan alkohol. Meski keto telah dikecam oleh beberapa ahli gizi sebagai salah satu metode diet yang tidak sehat, tetapi beberapa penelitian merujuk keto punya andil dalam penerapan gaya hidup sehat.
Ini diperkuat dengan beberapa bukti bahwa diet keto bisa menjadi salah satu pertimbangan pengobatan kesehatan yang aman dan efektif bagi kebanyakan orang untuk beberapa riwayat seperti diet dan diabetes.