Bisnis.com, JAKARTA- Minuman berenergi acapkali menjadi pilihan untuk membantu meningkatkan performa tubuh agar lebih bersemangat.
Namun minuman tersebut juga menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Melansir dari eatthis.com, minuman memiliki warna cerah menyerupai stabilo tersebut bertanggung jawab atas 21.000 kunjungan ruang gawat darurat per tahun karena toksisitas kafein.
Minuman berenergi marak dijual di pasaran ternyata mengandung kafein hingga lima kali lebih banyak daripada secangkir kopi.
Menurut studi terbaru dari klinik Mayo kendati minuman tersebut seolah memberi sayap dan membuat aktivitas berat terasa seperti angin sepoi-sepoi, minuman energi juga meningkatkan tekanan darah dan tingkat stres, dan meningkatkan risiko masalah jantung pada orang dewasa muda yang sehat.
Untuk sampai pada temuan ini, para peneliti memiliki 25 sukarelawan sehat dengan usia rata-rata 29 tahun yang mengonsumsi minuman berenergi sebanyak 16 ons atau minuman plasebo bebas stimulan dengan kandungan jumlah gula dan kalori yang sama.
Setelah menyesap minuman energi, peserta studi mengalami peningkatan 74 persen dalam kadar hormon stres norepinefrin dalam darah, sementara mereka yang menyesap minuman energi palsu hanya mengalami peningkatan hormon sebesar 30 persen.
Tingkat tekanan darah juga melonjak setelah menyesap minuman yang mengandung kafein, menurut laporan itu.
"Kekhawatirannya adalah jika respons ini terlihat pada orang yang sehat, mungkin efek minuman energi lebih terasa pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau aritmia. Itu akan menyebabkan lebih banyak serangan jantung dan stroke," kata ketua peneliti dan ahli jantung, Dr. Anna Svatikova.
Sebagai alternatif, minuman energi dapat diganti dengan dengan bantuan kopi hitam atau teh sebagai cara terbaik untuk mendapatkan dorongan semangat secara alami.
