Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan pada Jumat (23/4/2021) akhirnya memberikan persetujuan bersyarat untuk dua jenis alat uji mandiri (self-test kit) Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi lokal.
Melansir The Korea Times pada Jumat (23/4/2021), Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan memberikan persetujuan kepada alat tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengujiannya di tengah meningkatnya jumlah kasus.
Kementerian tersebut memberi persetujuan bersyarat untuk self-test kit yang dikembangkan oleh dua perusahaan bioteknologi lokal, SD Biosensor dan Humasis. Persetujuan bersyarat akan memungkinkan kedua self-test kit untuk digunakan di dalam negeri sampai produk yang disetujui sepenuhnya diluncurkan.
Self-test kit tersebut akan memungkinkan orang untuk mengumpulkan sampel dari hidung mereka sendiri, dan hasilnya keluar dalam waktu 15-20 menit.
Otoritas kesehatan mengatakan alat tes mandiri harus digunakan sebagai alat tambahan karena akurasinya rendah dibandingkan dengan tes reaksi rantai polimerase chain reaction (PCR) yang biasa digunakan di Korea Selatan untuk mendeteksi Covid-19.
Jika hasil tes ternyata menyatakan positif, orang yang menggunakan self-test kit tersebut tetap harus melakukan tes PCR.
Kedua self-test kit tersebut telah mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat oleh negara asing. Mereka digunakan di beberapa negara Eropa.
Korea Selatan sedang berjuang untuk meningkatkan kapasitas pengujian karena negara itu bersiap untuk gelombang pandemi lainnya.
Korea Selatan melaporkan 797 lebih banyak kasus Covid-19, termasuk 758 infeksi lokal pada Jumat (23/4/2021), meningkatkan total beban kasus menjadi 117.458. Itu menandai angka tertinggi sejak 7 Januari 2021.
Awal bulan ini, Walikota Seoul yang baru Oh Se-hoon mengusulkan agar alat tes mandiri diperkenalkan ke sekolah dan tempat komersial untuk uji coba di ibu kota.
Tetapi kementerian pendidikan mengatakan pada Rabu (21/4/2021) bahwa self-test kit untuk Covid-19 tidak akan digunakan di sekolah karena kurangnya keakuratannya.
