Vice President (VP) Laboratorium PT Pupuk Kalimantan Timur Sivera Dian Getrida./Istimewa
Relationship

Sivera Dian Getrida, Perempuan Tangguh di Balik Pupuk Kaltim

Janlika Putri Indah Sari
Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ada anggapan lingkungan industri pabrik energi dan petrokimia didominasi kaum pria. Namun, stereotip ini dipatahkan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

BUMN produsen pupuk dengan pabrik penghasil pupuk urea terbesar di Indonesia tersebut memiliki srikandi yang turut andil menjaga stabilitas operasional pabrik.

Sivera Dian Getrida adalah salah satu perempuan tangguh yang kini mengemban posisi sebagai Vice President (VP) Laboratorium di PKT.

Dari total 90 anggota tim, hanya 13 orang di antaranya perempuan, dan salah satunya adalah dirinya.

Sebagai VP Laboratorium, perempuan yang kerap disapa Dian tersebut telah 30 tahun bertanggung jawab memastikan semua peralatan dan fasilitas penunjang di laboratorium PKT agar berjalan dengan baik. 

Dian harus melakukan negosiasi dengan kepala unit kerja lain di area pabrik yang juga didominasi kaum pria.

Meski berada pada area pekerjaan yang didominasi kaum pria, Dian menilai dukungan perusahaan terhadap ekosistem bekerja bagi perempuan patut untuk diapresiasi.

“Budaya timur dan barat memang beda dalam menanggapi perempuan yang bekerja. Namun, sebagai perusahaan BUMN, sejak 1989 PKT sudah sangat mendukung kemajuan perempuan dengan menempatkan perempuan di berbagai posisi strategis perusahaan, termasuk di area yang masih didominasi kaum pria. Teman-teman kerja pria pun menghormati dan mendukung para perempuan yang bekerja di area mereka, dengan cara mereka,” ungkap Dian pada keterangan resmi, Jumat (21/ 5/2021).

Sebelum menjabat sebagai VP Laboratorium, Dian sempat menduduki jabatan VP di Departemen Proses dan Pengelolaan Energi (PPE).

Tak kalah menarik, departemen tersebut juga didominasi kaum pria.

Kendati profesi yang digelutinya identik dengan pekerjaan kaum pria, namun sejak awal bergabung dengan PKT, wanita lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu selalu memiliki prinsip bahwa perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

Wanita yang tahun ini berusia 54 tahun itu percaya tidak ada pekerjaan yang hanya bisa dilakukan kaum pria. Karakteristik perempuan yang secara umum lebih teliti, detail, mampu berkomunikasi secara verbal, serta terbiasa multitasking, memberi nilai tambah terhadap nilai perempuan saat memasuki persaingan menuju posisi puncak, tak terkecuali di industri energi dan petrokimia.

“Sebagai seorang perempuan, seharusnya menggunakan karunia perempuan sebagai faktor pendukung bukan sebagai alat untuk meminta fasilitas atau pengecualian,” ujarnya.

Mengadopsi gaya kepemimpinan yang disebut ibu-ibu banget, Dian kini menahkodai sekitar 90 anggota tim di Departemen Lab.

Dia juga bertekad mentransformasi sistem di departemen yang dipimpinnya menjadi digitalisasi secara menyeluruh, mulai dari pelatihan, sistem kerja, hingga pelaporan.

Persoalan peran seorang ibu dengan perempuan pekerja  tetap menjadi momok bagi setiap ibu yang bekerja. Namun, dukungan dari suami serta membuat prioritas, menjadi kunci agar dirinya tetap menjalankan itu semua

 “Semangat Kartini di zamannya saja mampu melewati batasan negara. Terlebih sekarang kita hidup di zaman digital dan era sosial media yang dapat menjadi jendela bagi kaum perempuan untuk semakin melebarkan sayap,” tutup Dian.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro