Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan mengambil bagian dalam uji klinis fase tiga untuk vaksin COVID-19 baru yang diproduksi oleh Produk Biologi Kangtai Shenzhen China.
Studi klinis akan dilakukan di delapan pusat penelitian di Malaysia, kata direktur jenderal kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, Sabtu (5 Juni) dilansir dari Channel News Asia.
Uji klinis itu bakal melibatkan 3.000 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dan diperkirakan akan memakan waktu 15 hingga 19 bulan.
"Selain Malaysia, negara lain yang terlibat dalam studi klinis adalah Kolombia, Argentina, Pakistan, Filipina, dan Ukraina," kata Dr Noor Hisham.
"Vaksin itu juga sebelumnya disetujui oleh China melalui Persetujuan Penggunaan Darurat pada 14 Mei." tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa penelitian ini dapat memberikan informasi klinis tentang efektivitas, keamanan, dan keberlanjutan vaksin COVID-19 kepada warga Malaysia.
Ini merupakan keunggulan yang dibutuhkan Malaysia, tambah Dr Noor Hisham, dalam upayanya mencapai herd immunity melalui program imunisasi COVID-19 secara nasional.
Malaysia melaporkan 7.452 kasus COVID-19 baru pada hari Sabtu, sedikit lebih rendah dari 7.748 infeksi yang tercatat sehari sebelumnya.
Selangor mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 2.509, diikuti oleh Kuala Lumpur (678), Negeri Sembilan (843), Sarawak (651), Johor (412), Penang (370), Kelantan (312), Pahang (286), Kedah (263) dan Perak (252).