Bisnis.com, JAKARTA – Pasien positif Covid-19 dengan gejala atau tanpa gejala menjalani isolasi mandiri (isoman). Namun, mungkin beberapa pasien masih merasa bingung sampai kapan masa isoman berakhir?
Dokter Umum kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University dr. Adam Prabata mengatakan terdapat beberapa kriteria yang perlu diketahui masa berakhirnya isoman pasien Covid-19. Hal itu diungkapkan melalui akun media sosial Instagram miliknya, @adamprabata.
Kriteria pertama, katanya, bagi pasien tanpa gejala (OTG), yaitu minimal 10 hari pasca swab PCR (polymerase chain reaction) pertama dengan hasil posiitif Covid-19.
Kriteria kedua, bagi pasien dengan gejala, yaitu minimal 13 hari pasca gejala dengan minimal 3 hari sudah tidak merasa demam dan gangguan pernapasan.
“Hasil PCR Covid-19 positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan Covid-19 atau tidak,” katanya dalam unggahan foto, seperti dikutip Rabu (7/7/2021).
Adam menambahkan bahwa pasien yang sudah menjalani isoman sesuai kriteria di atas sebenarnya tidak lagi menularkan Covid-19, meskipun hasil PCR Covid-19 positif. Hal ini disebabkan hasil tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu lama hingga 3 bulan sejak terinfeksi.
“Isolasi terlalu lama dan tidak efisien, padahal pasien sudah tidak lagi menularkan,” jelasnya.
Namun, pasien Covid-19 tetap memerlukan pertimbangan dan keputusan dokter setelah selesai dinyatakan selesai menjalani isoman.
“Karena setiap pasien itu unik dan tidak sama persis dengan panduan yang ada,” katanya.
Adam menekankan keputusan selesai menjalani isoman harus disertai dengan adanya konsultasi dan disetujui oleh dokter atau fasilitas kesehatan.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyediakan obat gratis untuk membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak bergejala dan bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memahami bahwa pasien positif Covid-19 yang sedang melakukan isoman membutuhkan konsultasi, ketenangan, diperhatikan, dan menerima pengobatan yang benar.
“Maka kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis. Obat-obatan dibantu dan ditanggung oleh teman-teman telemedicine, startup, dan juga Kementerian Kesehatan,” kata Menkes Budi saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (5/7/2021).
#satgascovid19 #pakaimasker #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua #ingatpesanibu