Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika yang akan digunakan bagi tenaga kesehatan atau nakes untuk mencegah infeksi dan menurunkan tingkat kematian.
Vaksin Covid-19 Moderna dikenal dengan mRNA-1273 dan telah digunakan oleh 45 negara di dunia untuk melatih sistem kekebalan tubuh melawan infeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Vaksin Moderna berfungsi memberikan informasi genetic pada tubuh untuk menghasilkan protein virus atau bakteri. Protein ini dapat memicu respons imun dan produksi antibodi spesifik untuk mempersiapkan tubuh melawan infeksi apabila terjangkit virus Covid-19.
Food and Drug Administration (FDA) menjelaskan beberapa efek samping yang dapat terjadi pada seseorang yang menerima vaksin Moderna. Uji klinis menemukan bahwa efek samping terjadi setelah dosis kedua dan berlangsung selama 2 hingga 3 hari.
Berikut efek samping yang bisa saja diderita oleh penerima vaksin Covid-19 Moderna:
1. Kelelahan (70 persen)
2. Sakit kepala (64,7 persen)
3. Nyeri otot (61,5 persen)
4. Nyeri sendi (46,4 persen)
5. Menggigil (45,4 persen)
6. Mual dan muntah (23 persen
7. Demam (15,5 persen)
Adapun laporan lain yang digambarkan oleh orang yang divaksin 7-10 hari setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Moderna menyatakan vaksin ini tidak berbahaya dan penyembuhan efek samping terjadi dengan cepat.
Dari 7,58 juta dosis vaksin yang diberikan terdapat 19 laporan anafilaksis. Anafilaksis merupakan reaksi gejala alergi yang parah, hal ini juga salah satu efek samping yang jarang terjadi.
Vaksin moderna mengandung bahan yang disebut polietilen glikol (PEG), yang memicu reaksi alergi. Masih belum jelas apakah PEG merupakan penyebab reaksi alergi yang dilaporkan atau konsentrasi PEG dalam vaksin cukup menimbulkan reaksi.
Respon gejala yang sering terjadi terhadap reaksi alergi yang parah adalah sebagai berikut:
1. Sulit bernapas
2. Pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
3. Detak jantung yang cepat
4. Terdapat ruam di sekujur tubuh
5. Pusing
6. Kelelahan
Alergi PEG sangat jarang terjadi. Berdasarkan keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) seseorang yang memiliki Riwayat alergi terhadap PEG dilarang untuk melakukan vaksinasi Moderna.
