Bisnis.com, JAKARTA - Kini semakin banyak pasien yang isoman di rumah. Namun kondisi perlu diperhatikan lebih lanjut, mengingat memperbaiki kondisi di luar klinik atau rumah sakit.
Kini semakin banyak kasus beberapa pasien yang melakukan isoman di rumah meninggal dunia. Selain itu, beberapa pihak juga berargumen salah satu penyebab resikonya tersebut dikarenakan keracunan obat-obatan. Namun pada dasarnya, hal yang perlu diperhatikan adalah pengawasan. Walaupun melakukan isoman di rumah, pengawasan harus tetap dilakukan.
Pengawasan selama isoman harus tetap diawasi mengingat gejala dan penyebab penyakit Covid-19 pada setiap orang dapat berbeda. Hal ini cukup sulit untuk diprediksi.
Dalam instagram dr RA Adaninggar SpPD yakni @drningz yang diunggah pada hari , berikut beberapa kemungkinan perjalanan penyakit Covid-19, yang dilansir hari Minggu (18/07/21) .
1. Sejak awal kondisi sudah termasuk ke dalam kategori sedang-berat
2. Awal gejala ringan, namun memburuk sehingga masuk gejala sedang-berat namun sembuh
3. Awal gejala ringan, namun memburuk sehingga masuk gejala sedang-berat namun meninggal
3. Awal gejala ringan lalu dalam 10-14 hari sembuh.
Beberapa orang dapat meninggal dikarenakan adanya pengawasan yang tidak baik, terpengaruh pada berita-berita hoaks sehingga takut untuk melakukan penanganan lebih lanjut atau pengecekkan ke rumah sakit, dan mengabaikan penanganan yang seharusnya dilakukan oleh orang profesional.
Perlu untuk tetap memilah informasi dengan baik, terutama agar terhindar dari hoaks. Menurut dr Adaninggar, beberapa orang yang isoman di rumah juga lebih banyak tidak menggunakan obat. Hal ini perlu diawasi agar kondisi tidak lebih memperburuk. Selain itu, pengawasan protokol juga diperlukan agar menghindari penyebaran virus yang tidak terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
