Bisnis.com, JAKARTA — Tidak hanya Covid-19, permasalahan kesehatan penyakit tidak menular juga masih menjadi menjadi tantangan bagi orang tua atau lansia.
Penyakit tidak menular tersebut biasanya kolesterol, diabetes, jantung, hipertensi dan masih banyak lagi.
Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, mengatakan jika populasi lansia minim pengetahuan untuk menjadi lansia yang sehat dan produktif.
"Orang Indonesia itu cenderung baru datang berobat jika sudah parah bukannya mencegah sejak awal. Padahal munculnya penyakit tidak menular saat hari tua bisa dicegah saat usia awas," ujarnya secara virtual pada acara Webinar dan Peluncuran Healthy Aging Module, Senin (26/7/2021).
Ray menjelaskan jika cara mencegah penyakit datang di usia tua ialah dengan pula hidup sehat dan juga memenuhi asupan nutrisi dengan tepat.
Sayangnya, di Indonesia sendiri budaya agar para lansia mengkonsumsi makanan nutrisi seimbang masih sangat sedikit. Karbohidrat selalu jadi unsur asupan yang di gemari para lansia daripada buah dan sayuran.
Belum lagi, asupan tersebut tidak diimbangi oleh aktivitas fisik. Akibatnya, para lansia akan mengalami obesitas yang akan menimbulkan penyakit lainnya.
Oleh karena itu, lansia yang ada di Indonesia perlu mendapatkan dukungan melalui berbagai program edukasi masyarakat.
Lansia yang memiliki penyakit di usia senjanya akan menggangu mobilitasnya untuk hidup. Dan tentunya itu akan menjadi beban untuk keluarga dan juga negara.
Menurut Ray, pembiayaan dari BPJS akan lebih tersita untuk masalah penyakit tidak menular lansia jika lansia di Indonesia tidak merubah gaya hidupnya.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk dapat mendukung masyarakat sehat serta mencegah terjadinya penyakit tidak menular pada lansia. Dengan begitu, kesehatan dan kualitas hidup para populasi lansia dapat ditingkatkan.
"Kampanye untuk meningkatkan lansia hidup sehat masih kalah dari kampaye kesehatan lain seperti stunting atau 100 hari pertama. Padahal ini juga sama pentingnya. Oleh karena itu, dokter dan tenaga kesehatan perlu punya pengetahuan yang memadai untuk menyampaikan hal tersebut," tutupnya.
