Bisnis.com, JAKARTA – Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Namun, sejak pandemi Covid-19, banyak orang yang ramai-ramai mencari antibiotik karena dianggap mampu mengobati penyakit Covid-19.
Padahal, hal ini tidak dibenarkan. Bahkan beberapa waktu lalu WHO merevisi penggunaan antibiotik seperti azithromycin dalam perawatan pasien Covid-19.
Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik adalah bisa memicu resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik terjadi saat sebuah bakteri menolak obat ketika bakteri telah berubah dalam beberapa cara. Perubahan baik melindungi bakteri dari aksi obat atau menetralkan obat. Setiap bakteri yang bertahan dari pengobatan antibiotik dapat berkembang biak dan meneruskan sifat resistennya. Selain itu, beberapa bakteri dapat mentransfer sifat kebal obatnya ke bakteri lain seolah-olah meneruskan lembar contekan untuk membantu satu sama lain bertahan hidup.
Fakta bahwa bakteri mengembangkan resistensi terhadap obat adalah normal dan diharapkan. Tetapi cara obat digunakan mempengaruhi seberapa cepat dan sejauh mana resistensi terjadi.
Melansir Mayo Clinic, Selasa (27/7/2021), penggunaan antibiotik yang berlebihan, terutama minum antibiotik bahkan ketika itu bukan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan resistensi antibiotik. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sepertiga hingga setengah penggunaan antibiotik pada manusia tidak diperlukan atau tidak tepat.
Antibiotik mengobati infeksi bakteri tetapi bukan infeksi virus. Misalnya, antibiotik adalah pengobatan yang tepat untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Tapi itu bukan pengobatan yang tepat untuk kebanyakan sakit tenggorokan, yang disebabkan oleh virus.
Infeksi virus umum lainnya yang tidak mendapat manfaat dari pengobatan antibiotik meliputi flu, bronkitis, beberapa infeksi telinga dan sinus.
Jika Anda menggunakan antibiotik ketika Anda benar-benar memiliki infeksi virus, antibiotik menyerang bakteri baik di tubuh. Perawatan yang salah arah ini kemudian dapat meningkatkan sifat resisten antibiotik pada bakteri tidak berbahaya yang dapat dibagi dengan bakteri lain, atau menciptakan peluang bagi bakteri yang berpotensi berbahaya untuk menggantikan yang tidak berbahaya.
Selama bertahun-tahun, pengenalan antibiotik baru melampaui perkembangan resistensi antibiotik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, laju resistensi obat telah berkontribusi pada peningkatan jumlah masalah perawatan kesehatan.
Sekitar 2 juta infeksi dari bakteri resisten antibiotik terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, mengakibatkan 23.000 kematian.
Maka dari itu, hindari menekan dokter Anda untuk memberi Anda resep antibiotik, gunakan antibiotik sesuai resep dokter dan jangan pernah minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.