Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi di China menunjukkan tingkat antibodi akan berkurang setelah enam bulan disuntik dua dosis vaksin Covid-19 Sinovac. Sementara itu, suntikan vaksin ketiga akan memberikan efek antibodi yang signifikan.
Dilansir dari media milik Partai Komunis China, Global Times pada Selasa (27/7/2021), hasil studi ini dipublikasikan di medRxiv pada Jumat untuk dilakukan peer review.
Dalam studi tersebut, disebutkan bahwa studi ini menemukan bahwa meskipun tingkat antibodi penetral menurun enam bulan setelah disuntik dua dosis vaksin Sinovac, vaksinasi dua dosis menghasilkan memori kekebalan yang baik.
Sementara itu, suntikan ketiga yang diberikan dalam jangka waktu 6 - 8 bulan setelah dosis kedua akan menujukkan respons imun yang kuat dengan rata-rata geometrik titer (GMT) meningkat menjadi sekitar 140.
Penelitian ini melibatkan 540 partisipan yang disuntik dosis ketiga. Pada kelompok 3 mikrogram, titer antibodi penetral yang diinduksi oleh dua dosis pertama menurun setelah 6 - 8 bulan hingga di bawah batas seropositif (GMT: 4.1).
Sementara itu, ketika dosis ketiga diberikan 6 - 8 bulan setelah dosis kedua, GMT meningkat menjadi 137,9, atau sekitar tiga kali lipat dalam 14 hari setelahnya.
Hasil yang mirip juga ditunjukkan oleh studi yang dilakukan pada vaksin AstraZeneca sebelumnya, di mana booster atau tambahan suntikan dapat menghasilkan antibodi yang lebih tinggi.
Namun, jeda waktu pemberian vaksin Covid-19 ketiga juga penting lantaran penyuntikan booster yang terlalu dini menghasilkan antibodi yang lebih rendah.
Studi ini juga mempelajari efek setelah vaksin ketiga, di mana tidak ada kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius.