Ilustrasi burnout akibat work from home (WFH)/Freepik
Health

5 Cara Mengatasi Burnout Pikiran, Karyawan Wajib Tahu!

Meuthia Novianthree Nafasya
Selasa, 27 Juli 2021 - 21:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA  - Tidak sedikit karyawan mengalami burnout ketika dihadapkan dengan pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Simak 5 cara mengatasi burnout pikirian, khususnya ketika bekerja di rumah. 

Burnout merupakan sindrom yang berkembang sebagai respons dari kondisi kerja yang merugikan secara kronis. Hal ini merupakan keadaan ketika seseorang yang ingin melakukan kegiatan lain, tetapi hal itu seolah lebih berat.

Tim psikolog dari aplikasi konseling online Riliv Prita Yulia Maharani mengatakan burnout seringkali menjadi masalah bagi karyawan saat sedang melakukan rutinitas pekerjaan.

"Apalagi di tengah situasi pandemi seperti sekarang yang mengharuskan karyawan untuk bekerja di rumah. Kondisi yang dialami umumnya seperti stres berat, frustasi, kurang motivasi, dan mudah merasa lelah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/7/2021).

Anda mengalami burnout ketika bekerja di kantor atau di rumah (work from home/WFH)? Berikut 5 cara mengatasi burnout pikiran.

1. Pengaruh Negatif Burnout
Mengajukan usulan kepada pihak perusahaan atau manajer mengenai cara mengatur stres dan kelelahan saat bekerja bagi karyawan. Salah satu ide atau solusi yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengadakan lokakarya. Program tersebut dapat dinilai mampu memberikan wawasan karyawan untuk mengatasi burnout.

2. Ubah Jam Kerja
Jam kerja yang sangat lama dan padat menjadi salah satu faktor dari burnout. Apabila karyawan masuk kerja pukul 08.00 kemudian pukul 21.00 masih belum diizinkan untuk pulang, Anda harus segera membicarakan hal tersebut kepada atasan. Dampak dari burnout karyawan juga dapat menurunkan produktivitas internal perusahaan.

3. Perbaiki Budaya Kerja
Budaya kerja yang baik dapat mengatasi burnout misalnya atasan yang selalu memberikan apresiasi kepada para karyawannya. Tentu, hal ini sebenernya sangat mudah untuk dilakukan. Hal lain yang dapat dilakukan yakni memperhatikan kehidupan pekerjaan yang seimbang. Budaya kerja tersebut akan lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan sehingga peluang untuk resign berkurang.

4. Program Kesehatan Mental
Diskusi yang berisi tentang menyampaikan kritik dan saran selama bekerja bersama atasan juga sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keluhan yang dimiliki karyawan. Kesehatan mental yang sering diderita karyawan adalah stress. Lakukanlah sebuah program kesehatan mental dengan partnership yang berbicara soal self help content, atau konseling kepada psikolog berpengalaman.

5. Atur Jadwal Evaluasi
Saling berinteraksi dan berdiskusi dapat mengurangi penyakit pikiran burnout. Masing-masing karyawan dan para atasan perusahaan harus saling menerima pendapat. Hal ini penting sebagai bahan evaluasi untuk kemajuan dari perusahaan itu sendiri kedepannya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro