Bisnis.com, JAKARTA - Deddy Corbuzier akhirnya mengakui jika dirinya belum pernah melakukan suntik vaksin covid-19 sebelum terkena badai sitokin, usai positif covid-19.
Hal tersebut diakuinya di kanal youtubenya saat podcast berjudul "Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Ayo Kita Debat!! Budi Sadikin", bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
"Saya saat itu membantu Menkes pawai vaksin untuk manula yang saat itu jumlahnya masih terbatas, sedangkan saya belum divaksin. Akhirnya kena covid-19," ujarnya.
Bahkan, dia selalu mengimbau orang-orang sekitarnya dulu yang masih muda dan sehat untuk memprioritaskan vaksin untuk manula.
Dia pun menyesali tidak vaksin covid-19 sehingga akhirnya mengalami badai sitokin yang membuatnya hampir meninggal dunia.
Padalah, katanya, meski dia selama ini menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, ternyata tanpa vaksin dia bisa terkena covid yang efeknya buruk pada tubuhnya.
"Sekarang saya sudah vaksin delta," ujarnya sambil tertawa.
Menurut Menkes Budi Sadikin dengan penyebaran virus delta yang saat ini sangat cepat, maka sebaiknya semua orang melakukan vaksin. Jenis apapun vaksin itu.
Menurutnya, vaksin itu meringankan gejala pada pasien ketika terinfeksi. Misalnya jika seharusnya dia mengalami gejala berat menjadi sedang, sedang menjadi ringan, dan ringan menjadi tidak bergejala.
"Banyak orang yang pakai Sinovac termasuk yang nakes itu kalau udah 2 kali dosis kena sembuh," ujar Menkes.
Menkes juga menjelaskan orang yang sudah divaksin masih bisa terkena covid-19, tapi respon tubuh untuk mematikan virus lebih cepat.
Mereka yang sudah divaksin juga mungkin tidak akan mengalami Ground Glass Opacity (GGO) atau kalau kena GGO nya rendah.
GGO adalah kondisi abnormal pada paru-paru yang ditandai dengan area berwarna putih atau abu-abu pada hasil rontgen atau CT scan paru.
Normalnya, paru-paru akan berwarna hitam ketika di rontgen. Ini menunjukkan bahwa paru-paru adalah jaringan lunak. Namun pada kasus Covid-19, hasil rontgen paru menunjukkan area berwarna putih atau abu-abu. Ini menunjukkan bahwa jaringan paru pada pasien Covid-19 mengalami pemadatan jaringan.
Menkes Budi Sadikin juga mengatakan bagi mereka yang baru sembuh covid-19, dianjurkan mengambil vaksin 3 bulan setelahnya.
"Karena mereka yang sudah terkena virus, maka antibodi tinggi titer bisa di atas 200 selama setahun, jika di tambah vaksin bisa lebih tinggo. Tapi sekarang setok vaksin masih kurang, jadi diimbau tunggu 3 bulan setelah sembuh," ujarnya.