Bisnis.com, JAKARTA - Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan salah satu gangguan mental akibat menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Melansir dari psychologytoday.com, studi menyatakan ada lima bentuk pengobatan yang dapat dilakukan untuk para pasien PTSD. Berikut ini definisi tiap pengobatan yang disimpulkan oleh para peneliti.
- Terapi paparan (Exposure Therapy)
Perawatan ini didasari pada asumsi bahwa gangguan stres pascatrauma pada dasarnya dipertahankan dengan menghindari pikiran, perasaan, dan ingatan yang terkait dengan trauma.
Selama perawatan ini, gejalanya harus dikurangi dengan langsung menangani (menghadapi) kenangan akan pengalaman traumatis.
Keefektifan pada pengobatan ini telah terbukti pada studi ilmiah. Secara garis besar, pengobatan tersebut efektif dan terbukti memiliki efek positif yang mampu bertahan lama. Dengan pengobatan ini, pasien mampu menghadapi kenangan yang traumatis.
- Eye movement desensitization (EMDR)
Perawatan ini dinamai dengan gerakan mata kanan-kiri, yaitu seperti gerakan bolak-balik dan dapat memiliki efek menenangkan dan mengintegrasikan. Efek ini juga dapat dicapai dengan sentuhan bergantian (kanan-kiri), misalnya tangan, atau mendengarkan musik bilateral (dengan suara bergantian antara telinga kanan dan kiri).
Contohnya, terapis akan meminta pasien untuk mengikuti gerakan jarinya dengan mata sambil memikirkan kenangan trauma terburuk. Sinyal berhenti disepakati, yang dengannya latihan dapat dihentikan kapan saja.
Dalam sesi EMDR yang khas, terapis awalnya meminta pasien untuk memikirkan momen terburuk yang diingat, penyebab stres yang pasien alami. Setelah perhatian telah diarahkan pada perasaan dan sensasi tubuh, ruang diciptakan untuk gambaran batin, pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh baru yang mungkin muncul secara spontan.
Dengan demikian, setiap sesi diakhiri dengan pendalaman pemikiran yang positif misalnya, "Hari ini, saya bisa membela diri". Perawatan ini tidak memerlukan untuk berurusan dengan semua detail dari pengalaman traumatis.
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Di pengobatan ini akan menganalisis yang dibantu terapis, tentang apa yang menjadi pikiran stres terkait trauma. Orang-orang yang mengalami trauma seringkali mengalami distorsi pandangan menyedihkan seperti menyalahkan diri sendiri misalnya, "Saya yang harus disalahkan atas pemerkosaan/penyerangan", "Saya tidak aman", dan "Hidup saya hancur selamanya". Pikiran-pikiran ini mengarah pada perasaan bersalah, malu, ketakutan dan lainnya.
Karena pengobatan ini juga akan belajar mengenal dan menantang keyakinan untuk menemukan keyakinan yang lebih seimbang dan lebih tepat lagi. Prosedur ini biasanya mengarah pada pengurangan perasaan stres dan dengan demikian gejala gangguan stres pascatrauma.
- Stabilization
Seringkali, perawatan ini tidak secara langsung menangani pengalaman traumatis, tetapi lebih bertujuan untuk menstabilkan keadaan psikologis pasien agar beban yang dirasa bisa dipikul.
Dengan pengobatan jenis ini, terapi stabilisasi melibatkan stres dengan jumlah kecil, karena tidak ada konfrontasi langsung dengan pengalaman traumatis. Hal ini dapat membuat lebih mudah untuk terlibat dalam perawatan.
- Terapi Psychodynamic (Psychodynamic Therapy)
Tipe ini memfokuskan untuk mengidentifikasi dan mengobati efek trauma tidak sadar yang dialami pasien. Pengobatan terapi psikodinamik tersebar luas dan tidak memerlukan fokus rinci pada ingatan traumatis.