Bisnis.com, JAKARTA - Ahli patologis klinis UNS Tonang Dwi Ardyanto mengatakan virus covid varian omicron masih bisa terdeteksi lewat tes PCR dan antigen.
Dia menjelaskan bahwa virus covid punya beberapa target untuk dideteksi secara PCR.
"Ibaratnya ada paruh, dada, sayap, kaki dan ekor. Target S itu paruhnya. Varian omicron masih tetap dapat dideteksi bagian dada, sayap, kaki dan ekornya. Bagian paruh, bisa saja lolos kalau semburat merahnya sudah sedemikian banyak. Maka kalau ketemu dada, sayap, kaki dan ekor, tapi paruhnya lolos, kemungkinan itu varian. Salah satu kemungkinannya Varian Omicron," paparnya dikutip dari akun facebooknya.
Hal senada diungkapkan WHO beberapa waktu lalu. World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa varian Omicron masih dapat dideteksi menggunakan tes PCR. Kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron di Afrika Selatan dan negara-negara lainnya juga dideteksi menggunakan tes PCR.
Sementara itu, untuk tes antigen, menurut Tonang, target deteksi adalah bulu dadanya, bukan paruh. Maka walau paruhnya lolos deteksi, masih tetap bisa dikenali dari bulu dadanya. Jadi, dengan kata lain, lanjutnya, omicron tetap terdeteksi tes PCR Covid dan tes antigen.
Sementara itu, melansir Bloomberg, Singapura juga menyatakan tes antigen cepat efektif dalam mendeteksi infeksi omicron dan akan tetap menjadi bagian dari senjata Singapura untuk menangani varian dan pandemi baru, kata kementerian kesehatan negara kota itu.
Singapura telah memantau dengan cermat studi tentang sensitivitas tes antigen cepat, atau ART, terhadap omicron, jenis virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika bagian selatan yang sekarang sedang terdeteksi
Singapura telah menggunakan ARTS sebelum menggelar beberapa acara berskala besar, termasuk konferensi yang menjadi pusat kota itu sebelum pandemi. Mulai minggu ini, itu juga akan mengharuskan pelancong yang datang melalui jalur perjalanan kota yang divaksinasi untuk diuji cepat setiap hari menggunakan ART.
Jauh lebih cepat dan seringkali lebih murah daripada PCR, tes antigen cepat telah merevolusi cara beberapa negara menghadapi pandemi, memungkinkan tempat-tempat seperti sekolah dan beberapa tempat kerja untuk dilanjutkan. Mirip dengan tes kehamilan di rumah, mereka dipandang kurang dapat diandalkan, namun, menghasilkan hasil yang salah dalam beberapa kasus.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan