Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda mencicipi permen khas dari Filipina?
Disebut "Sundot kulangot" yang digambarkan sebagai permen asli dari Filipina yang terdiri dari selai kelapa dan dibungkus dengan bola kayu, gagangnya terbuat dari batang bambu.
Berukuran sekitar 9 inci panjangnya dan rasanya manis bertekstur lembut. Meskipun telah menjadi langka, itu tetap menjadi praktik budaya yang ditemukan umum atau normal bahkan di restoran yang populer.
Rasa dan tekstur sundot kulangot mirip dengan matamis na bao atau selai kelapa yang lebih populer. Lengket dan manis seperti selai, makanan ini jelas mengacu pada cara yang menarik untuk mencicipinya.
Secara harfiah, sundot kulangot diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai "picking boogers" atau "picked snot". Banyak turis yang mengikis kulangot dan memakan gundukan lengket ini yang berasal dari Ibukota Musim Panas Filipina, Kota Pinus, Baguio.
Menjadi salah satu item pasalubong yang terkenal di Baguio, Anda dapat menemukan suguhan ini hampir di mana-mana di kota. Kelezatan ini terbilang murah jika Anda membelinya di pasar umum.
Sundot kulangot ditempatkan di dalam bola mini yang dibelah dua. Bola tersebut adalah kulit buah yang dikeringkan dari pohon 'banaba'. Namun setelah digali lebih lanjut, yang lain mengklaim ini dari cangkang pitogo, pohon palem yang berbuah.
Makan favorit Baguio yang populer ini sangat menyenangkan. Bentuknya benar-benar kecil dan tidak akan mengisi perut Anda, namun merupakan cemilan yang manis.
Cara memakannya adalah Anda dapat mengambilnya atau mengikisnya dengan jari Anda dan memakannya langsung. Jepret bagian dari batang bambu dan gunakan ini sebagai sendok Anda. Ini terbuat dari air, tepung ketan, dan lemon molase.
Hati-hati dalam mematahkan bambu untuk menghindari serat kecil masuk ke dalam kulit Anda. Jika Anda tidak hati-hati, Anda akan membutuhkan jarum untuk mencabut sisa bambu.
Untuk memasak sundot kulangot, rebus 1 galon air dalam tong kecil. Tambahkan nasi dan masak sampai konsistensi lunak tercapai.
Tuang molase sedikit demi sedikit dan aduk hingga lengket. Isi kulit pitugo yang sudah dibersihkan dan dibelah dengan campuran tersebut dan rekatkan dengan kertas krep dan lem.
