Bisnis.com, JAKARTA - Nama Victor Escobar mendadak viral di media sosial sejak Minggu (9/1/2022). Victor Escobar merupakan warga Kolombia pertama yang memutuskan melakukannya euthanasia dan meninggal di depan umum.
Dia menjadi orang Amerika Latin pertama yang mengakhiri hidup tanpa menderita penyakit mematikan. Persetujuan Victor Escobar melakukan euthanasia diizinkan oleh pengadilan di Kolombia.
Lantas Apa Itu Euthanasia?
Dilansir dari Healthline pada Senin (10/1/2022), Euthanasia merupakan sebuah tindakan bunuh diri yang disengaja dan dibantu oleh dokter. Euthanasia bertujuan untuk mengakhiri hidup seseorang atau pasien agar meringankan penderitaan yang terus-menerus dialaminya.
Eutanasia telah lama menjadi topik yang kontroversial dan emosional sejak awal 1800-an, khususnya di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang turut berpolemik pada aktivitas euthanasia.
Pada 1828, undang-undang anti-eutanasia pertama di AS disahkan di negara bagian New York. Akhirnya, sejumlah negara bagian lain juga menerapkan undang-undang tersebut.
Pada abad ke-20, Yehezkiel Emmanual, seorang ahli bioetika dari American National Institutes of Health (NIH) mengatakan bahwa era modern euthanasia diantar oleh ketersediaan anestesi.
Pada 1938, masyarakat eutanasia didirikan di AS, untuk melobi bunuh diri yang dibantu. Bunuh diri yang dibantu dokter menjadi legal di Swiss mulai 1937, selama dokter yang mengakhiri hidup pasien tidak mendapatkan apa-apa.
Selama periode 1960-an, advokasi untuk pendekatan hak untuk mati terhadap euthanasia mulai tumbuh. Belanda turut mendekriminalisasi bunuh diri dengan bantuan dokter dan melonggarkan beberapa pembatasan pada tahun 2002. Memasuki awal 2002, bunuh diri dengan bantuan dokter mulai diterima dan disetujui di negara Belgia.
Di Amerika serikat, komite etik formal sekarang berada di rumah sakit, panti jompo dengan arahan kesehatan lanjutan, atau surat wasiat, sudah umum di seluruh dunia.
Hal Ini pun menjadi legal di California pada tahun 1977, Dalam wasiat hidup, orang tersebut menyatakan keinginan mereka untuk perawatan medis, jika mereka tidak dapat membuat keputusan sendiri.
Mahkamah Agung menyetujui penggunaan euthanasia non-aktif pada 1990. Lantas pada 1994, para pemilih di Oregon menyetujui Death with Dignity Act, yang memungkinkan dokter untuk membantu pasien terminal yang diperkirakan tidak akan bertahan lebih dari 6 bulan. Mahkamah Agung AS mengadopsi undang-undang tersebut pada 1997, dan Texas membuat euthanasia non-aktif legal pada tahun 1999.
Medicalnewstoday melaporkan bahwa di sebagian besar negara, euthanasia bertentangan dengan hukum dan dapat dikenakan hukuman penjara. Khususnya di Amerika Serikat, hukuman yang dijatuhkan cukup bervariasi.
Namun, ternyata aktivitas euthanasia kategori sukarela sudah legal di beberapa negara bagian seperti Belgia, Luksemburg, Belanda, Swiss, dan negara bagian Oregon dan Washington di AS.
Jenis-jenis Euthanasia
Selain itu, euthanasia dan bunuh diri yang dibantu memiliki perbedaan definisi. Euthanasia adalah tindakan yang dilakukan seorang dokter dan diperbolehkan oleh hukum untuk mengakhiri hidup seseorang dengan cara yang tidak menyakitkan, selama pasien dan keluarganya setuju.
Sedangkan, bantuan bunuh diri adalah tindakan seorang dokter membantu pasien untuk bunuh diri jika mereka memintanya.
Melansir dari Healthline, eutanasia dapat digolongkan dalam dua kategori yakni sukarela atau tidak sukarela. Apabila secara sukarela maka euthanasia dilakukan dengan persetujuan.
Sementara itu, tindakan non-sukarela euthanasia dilakukan pada seseorang yang tidak dapat memberikan persetujuan karena kondisi kesehatan mereka saat ini. Dalam skenario ini keputusan dibuat oleh orang lain yang tepat seperti dokter yang merawat selama masa pengobatan dan atas nama pasien, berdasarkan kualitas hidup dan penderitaan mereka.
Eutanasia juga memiliki dua prosedural yakni pasif dan aktif, Euthanasia pasif adalah ketika perawatan yang menopang kehidupan tidak dilakukan. Jika dokter meresepkan peningkatan dosis obat penghilang rasa sakit yang kuat, seperti opioid, ini pada akhirnya dapat menjadi racun bagi pasien.
Di sisi lain, Eutanasia aktif dapat dikatakan apabila ketika seseorang menggunakan zat atau sesuatu yang mematikan untuk mengakhiri hidup pasien, baik oleh pasien atau orang lain. Eutanasia aktif lebih kontroversial, dan lebih cenderung melibatkan argumen agama, moral, etika, dan belas kasih.