Keunikan Martabak Orins
2. Membuka Gerai Pertamanya di Bawah Jembatan Stasiun
Setelah Sonny mengembangkan menu martabak bersama sang istri, dia kemudian mulai membuka usaha Martabak Pizza Orins ini pada pertengahan tahun 2011 dengan sangat sederhana.
Mulanya, martabak Orins berlokasi di bawah jembatan stasiun Gondangdia yang dimulai hanya dengan 4 orang karyawan.
Baca Juga Plesetkan Martabak Mozarella jadi Martabak Gorilla, Gubernur Herman Deru Bikin UMKM Banjir Order |
---|
Diapun memulai bisnisnya dengan menawarkan pengalaman menyantap martabak dengan konsep yang berbeda.
Jika mulanya martabak disajikan dengan meses, wijen, keju, coklat sebagai topingnya, Sonny menghadirkan kesan berbeda dengan menghadirkan toping yang lebih variatif.
Martabaknya itu diberi tambahan KitKat, Toblerone, Oreo dan lain sebagainya.
Tak kalah unik, Sonny juga menawarkan sensasi menyantap kudapan martabak telur yang lengkap dengan potongan daging berbentuk dadu yang diracik dengan bumbu special.
Martabak telur ini juga dilengkapi dengan topping keju dan mozarella diatasnya yang membuat rasanya menjadi lebih nikmat.
3. Kreatif Menghadirkan “Unique Selling Point”
Yang paling mencolok, jika biasanya kita mendapati martabak dengan bentuk dilipat, hal tersebut tak akan Anda jumpai disini.
Martabak Orins, disajikan tanpa dilipat. Karena hal itulah Martabak orins disebut dengan martabak pizza.
Bukan tanpa alasan, hal ini berangkat dari masalah banyak orang saat menyantap martabak. Terkadang ketebalan martabak yang dilipat agak sedikit menyulitkan kita menyantap kudapan lezat ini.
Martabak Orins sendiri kini memiliki tiga varian martabak yakni martabak manis dengan ukuran mini, sedang, besar, dan jumbo.
Lalu martabak asin berukuran sedang, besar, dan jumbo dengan berbagai macam isian mulai dari daging ayam hingga daging sapi serta macam-macam topping.
Ada juga martabak tanpa gula yang menggunakan madu khusus. Martabak ini cocok untuk Anda yang ingin menikmati kelezatan kudapan legendaris ini tanpa perlu khawatir gula darah akan naik.