Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai meningkat, sehingga untuk mengantisipasi kolapsnya fasilitas kesehatan pasien yang tidak bergejala maupun bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri (isoman).
Pertanyaan soal perlunya melakukan tes PCR atau tidak agar boleh selesai isoman belakangan mulai muncul saat pasien melakukan isoman.
Jika merujuk pada Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022, tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529) orang yang terinfeksi Covid-19 boleh menyelesaikan isolasi mandiri dengan syarat:
- Tanpa Gejala: minimal 10 hari sejak Swab Positif Covid-19
- Dengan Gejala: minimal 13 hari sejak muncul gejala, dengan 3 hari terakhir bebas gejala demam dan gangguan pernapasan.
Selain itu, isoman bisa dipercepat dengan melakukan tes PCR. Syaratnya adalah sudah terjadi perbaikan kondisi klinis dan PCR pada hari ke-5 dan ke-6 dengan selang waktu 24 jam menunjukkan 2 kali berturut-turut hasil negatif atau Ct>35.
Bila Anda bertanya mengapa Anda tidak perlu menunggu hasil PCR negatif untuk menyatakan selesai isolasi untuk Covid-19, Edukator Kesehatan dr Adam Prabata menuturkan, hasil PCR Covid-19 Positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan Covid-19 atau tidak.
Juga, hasil PCR Covid-19 Positif dapat bertahan dalam jangka waktu lama hingga 3 bulan sejak terinfeksi, padahal pasien sudah tidak menularkan.
"Isolasi terlalu lama dan tidak efisien, padahal pasien sudah tidak lagi menularkan," kata dr Adam, dikutip dari akun Instagram miliknya, Sabtu (5/2/2022).
Akan tetapi, dr Adam mengatakan, pasien isoman masih perlu pertimbangan dan keputusan dokter yang merawat, karena setiap pasien memiliki keunikan tersendiri dan tidak sama persis dengan panduan yang ada.
"Meskipun kalian sudah tahu bahwa untuk selesai isolasi mandiri itu bisa tanpa PCR ulang dan cara menghitung kriteria gejala-waktu, jangan menyelesaikan isolasi mandiri dengan inisiatif sendiri," kata dr Adam memperingatkan.
Dia menambahkan, pengetahuan dan perhitungan seseorang bisa saja salah sehingga dapat mengakibatkan penularan Covid-19 ke keluarga dan orang terdekat. Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan untuk selalu berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan terdekat atau dokter yang bertanggung jawab, untuk keputusan kriteria dan kapan bisa selesai isolasi mandiri.