Prevalensi perokok anak semakin meningkat./Antara
Health

Harga Rokok Murah Bikin Banyak Anak Merokok, Ini Saran Bappenas!

Akbar Evandio
Senin, 21 Maret 2022 - 05:17
Bagikan

Bisnis.com, LOMBOK — Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali menilai tingginya prevalensi perokok anak karena maraknya peredaran rokok murah.

Menurutnya, harga rokok yang murah membuka akses dan keterjangkauan bagi konsumen muda untuk mengonsumsi rokok. Bahkan, saat ini proporsi umur pertama kali merokok pada penduduk Indonesia makin meningkat dan makin muda.

“Kenapa? Karena rokok relatif terjangkau dan aksesnya mudah sehingga anak-anak bisa membeli rokok. Data per 2018 menunjukkan, hampir 75 persen perokok sudah memulai saat SMA," katanya melalui konferensi pers, Minggu (20/3/2022).

Dia melanjutkan akses terhadap rokok murah mudah didapat. Bahkan terdapat siswa yang membayar satu batang rokok antara Rp1.000-Rp1.500. Oleh sebab itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 terdapat kebijakan untuk mereformasi fiskal, termasuk di sektor cukai rokok.

Pungkas menilai, sistem cukai yang berlaku di Indonesia saat ini berpotensi memicu potensi terjadinya penghindaran pajak. Perusahaan juga bisa beralih dengan mudah dari golongan yang satu ke yang lain. Dia meyakini, maraknya rokok murah ini dinilai perlu diantisipasi dengan serius oleh pemerintah lewat pengawasan harga transaksi pasar (HTP).

Senada, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta Mukhaer Pakkanna mendorong agar pemerintah melakukan pengawasan HTP secara efektif yang didukung oleh regulasi yang tegas.

“Penindakan jangan menunggu kejadian pelanggaran. Berapapun jumlah pelanggaran yang terjadi hendaknya segera dilaporkan dan diberikan teguran dan sanksi,” ujarnya.

Dalam pengamatannya perusahaan rokok kini mulai menyiasati jumlah produksinya agar dapat membayar tarif cukai lebih murah dan menjual produknya lebih murah.

“Hal ini tidak bisa diselesaikan dengan pengawasan HTP saja, tetapi juga perlu pengawasan rokok secara keseluruhan" katanya

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro