Bisnis.com, JAKARTA - Setelah beberapa perusahaan menghentikan layanan ke Rusia, kini Spotify mengumumkan akan menarik penuh layanan di Rusia pada awal April. Undang-undang baru Rusia melarang pelaporan peristiwa apa pun yang dapat mendiskreditkan militer Rusia.
Awal bulan ini, Spotify, layanan podcast dan streaming musik, menangguhkan layanan berlangganannya di Rusia karena invasi ke Ukraina , yang sekarang memasuki bulan kedua.
Meskipun tindakan sebelumnya bukan penghentian permanen, sepertinya Spotify telah memutuskan untuk menangani masalah ini dengan lebih serius. Melalui Variety , Spotify telah sepenuhnya menghentikan operasi di Rusia, yang akan merugikan perusahaan sekitar 1,5 juta pelanggan.
Baca Juga Pecah Rekor! 'Hati-hati di Jalan' Tulus Jadi Lagu Indonesia Pertama yang Masuk Top 50 Global Spotify |
---|
"Spotify terus percaya bahwa sangat penting untuk mencoba menjaga layanan kami tetap beroperasi di Rusia untuk menyediakan berita dan informasi tepercaya dan independen di kawasan itu," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan baru.
“Sayangnya, undang-undang yang baru-baru ini diberlakukan semakin membatasi akses ke informasi, menghilangkan kebebasan berekspresi, dan mengkriminalisasi jenis berita tertentu menempatkan keselamatan karyawan Spotify dan bahkan mungkin pendengar kami dalam risiko. Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati pilihan kami dan keadaan saat ini, kami telah mengambil keputusan sulit untuk menangguhkan sepenuhnya layanan kami di Rusia.” Tambahnya
Meskipun Spotify baru dibuka di Rusia dan Ukraina sejak tahun 2020, Spotify memiliki audiens yang cukup besar.
Salah satu hal pertama yang dilakukan Spotify awal bulan ini adalah membatasi kemampuan media yang disponsori pemerintah Rusia untuk mengkooptasi layanan tersebut dengan informasi yang salah. Ironisnya, bintang terbesar Spotify, Joe Rogan, mendapat kecaman karena kesalahan informasi terkait COVID- nya sendiri.
Selain itu, Spotify mengumumkan rencananya untuk membantu warga Ukraina dengan bantuan karyawannya sendiri. Setiap donasi karyawan akan dicocokkan oleh perusahaan dengan basis dua banding satu dan akan membantu upaya kemanusiaan di Ukraina.
Spotify sekarang adalah perusahaan Amerika terbaru yang menarik diri dari Rusia karena perang, meninggalkan celah besar bagi warga negara itu. Tidak jelas perusahaan mana yang akan kembali ke Rusia, bahkan ketika perang akhirnya diselesaikan.