Kabut otak
Health

Kabut Otak Gejala Panjang Covid-19, Ini Makanan Pendukung untuk Kesehatan Sel Otak

Nabila Dina Ayufajari
Senin, 18 April 2022 - 17:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak awal pandemi Covid-19, kabut otak telah menjadi tanda umum infeksi. Bahkan setelah sembuh dari infeksi awal, gejala Covid-19 ini terus mengganggu pasien selama berbulan-bulan. 

Kabut otak bukan kondisi medis, tetapi digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala termasuk kurang konsentrasi, kebingungan, dan pikiran kabur. Semua ini dapat mempengaruhi fungsi sehari-hari seseorang dan mungkin membuat mereka merasa jengkel.

Para ahli percaya bahwa meskipun masalah kabut otak membaik seiring berjalannya waktu, dalam kasus infeksi virus corona, hal itu mungkin berdampak buruk pada kesehatan otak. Profesor Goodwin menunjukkan bahwa virus menyebabkan kerusakan pada mitokondria di sel-sel otak, seperti yang dilansir dari Times of India pada Senin (18/4/2022).

Diketahui bahwa virus corona dapat menyebar ke bagian tubuh mana pun, yang menyebabkan berbagai gejala fisik. Demikian pula, memasuki otak melalui penghalang darah-otak kedap dan dapat merusak sel-sel otak yang sehat. Lonjakan virus mengunci pembuluh darah, bereplikasi di dalam selnya dan kemudian masuk ke otak.

Kerusakan yang disebabkan oleh virus di sel-sel otak bahkan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi parah. Profesor Goodwin menyarankan konsumsi makanan bergizi yang mendukung sel-sel otak sehat. 

Makanan yang dikemas dengan nutrisi dapat membantu regenerasi sel otak dengan cepat, terutama yang kaya akan asam lemak Omega-3. Biji rami, biji chia, ikan, kenari, tahu, kerang, minyak canola, kacang navy, kubis brussel, dan alpukat adalah beberapa sumber asam lemak Omega-3 yang sangat baik. 

Selain itu, makanan yang kaya akan asam alfa-lipoat, L-karnitin, dan kreatin juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak. Nutrisi ini dapat dengan mudah ditemukan pada unggas, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bayam.

Profesor Goodwin menambahkan bahwa virus corona yang masuk ke sel-sel otak juga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula yang dirasakan di neuron. Itu terjadi karena mitokondria neutron dengan cepat mengubah bentuk dan struktur, yang mengarah ke perubahan metabolisme keseluruhan yang mendalam. 

Pada akhirnya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit yang dilaporkan banyak orang setelah sembuh dari virus corona. Untuk menghindarinya, dia menyarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat olahan dan gula.

Anda juga bisa mengadopsi kebiasaan sehat yang dapat membantu meningkatkan fungsi mental guna mengobati kabut otak. Misalnya, menjaga kualitas tidur yang baik, pola makan, dan olahraga yang teratur.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro