Bisnis.com, JAKARTA - Dalam satu setengah tahun terakhir pandemi, istilah kabut otak mulai menjadi populer dan bahkan mungkin umum dialami orang-orang yang terkena covid.
Ini adalah salah satu gejala awal infeksi virus corona yang mungkin bertahan untuk waktu yang sangat lama bahkan setelah fase pemulihan.
Kabut otak sebenarnya bukan kondisi medis resmi tetapi merupakan istilah untuk mendefinisikan sekelompok gejala seperti memori memudar, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kesulitan memproses informasi, kelelahan, dan pikiran yang kacau.
Selain COVID, banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan kabut otak seperti stres dan kecemasan, yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat.
Ini juga bisa disebabkan karena kondisi mendasar seperti tiroiditis Hashimoto, sindrom kelelahan kronis, depresi, gangguan spektrum autisme, penyakit celiac, dan gangguan neuropsikiatri mungkin memerlukan perhatian pengobatan yang tepat.
Berikut adalah empat tanda umum kabut otak yang harus Anda ketahui dilansir dari Times of India:
1. Sulit konsentrasi
Kurang konsentrasi adalah gejala umum kabut otak, dilaporkan pada sekitar 30 persen dari semua kasus COVID. Dalam hal ini, seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian bahkan pada tugas yang paling sederhana sekalipun. Bahkan jika mereka berusaha keras untuk memperhatikan tugas, mereka mungkin merasa sulit untuk mengumpulkan pikiran mereka dan menyelesaikan tugas yang ada dengan sangat presisi. Mereka bisa merasa bingung dan mungkin membuat kesalahan konyol.
2. Pemikiran yang melambat
Ketika jaringan otak Anda dipengaruhi oleh kondisi mendasar yang Anda derita, baik itu COVID atau kondisi kesehatan lainnya, daya pikir Anda juga dapat melambat. Sebuah tugas yang Anda gunakan untuk menyelesaikan 10 menit, Anda mungkin berjuang dengan itu selama 30 atau 40 menit. Ini bisa membuat Anda merasa frustrasi, tetapi Anda tidak akan bisa mengetahui apa yang salah dengan diri Anda.
3. Sulit untuk melakukan percakapan
Kabut otak juga dapat memengaruhi keterampilan berbicara dan menulis Anda. Saat menderita kabut otak, Anda bahkan mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat untuk digunakan dalam sebuah kalimat. Anda mungkin merasa bahwa Anda tahu kata itu, tetapi Anda tidak dapat mengingatnya. Kabut otak dalam beberapa kasus bahkan menyebabkan kehilangan memori jangka pendek. Ketika kondisi tersebut diobati, pasien secara otomatis mendapatkan kembali ingatannya.
5. Masalah multitasking
Kurangnya konsentrasi dan pemikiran yang lambat juga dapat menyulitkan Anda untuk melakukan banyak tugas dalam satu waktu. Anda mungkin merasa kewalahan bahkan setelah melakukan tugas sederhana. Anda mungkin melihat penurunan tingkat efisiensi dan kinerja karena otak Anda akan kesulitan berkonsentrasi pada beberapa tugas sekaligus.
6. Garis bawah
Menderita kabut otak bisa membuat Anda sulit melakukan aktivitas sederhana. Ini memang bisa membuat Anda frustrasi, tetapi ingat kabut otak dalam banyak kasus bertahan untuk waktu yang singkat. Meski bertahan lama, ada beberapa obat untuk mengatasinya dan kembali ke kehidupan normal. Dokter Anda mungkin meresepkan multi-vitamin atau suplemen seperti Vitamin D, Omega-3, Magnesium atau Vitamin C.