Bisnis.com, JAKARTA – Untuk mendetaksi dini kasus kanker, maka pemerintah menciptakan alat deteksi kanker usus untuk digunakan masyarakat Indonesia
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes bersama Biofarma meluncurkan alat medis bernama BioColoMelt-Dx yang mampu mendeteksi kanker usus.
Peluncuran BioColoMelt-Dx berlangsung di RS Kanker Dharmais, Jakarta pada Selasa (19/7/2022). Sebelum diluncurkan, kit diagnosis ini telah melewati serangkaian uji klinis yang dilakukan di beberapa Rumah Sakit nasional, diantaranya RS Dharmais, RS Sardjito dan UGM, RSCM, serta FKUI.
Untuk diketahui, BioCoMelt-Dx merupakan sebuah alat diagnostik molekuler yang mampu menangkap kelainan genetik yang terjadi pada pasien kolorektal atau lebih dikenal dengan sebutan kanker usus. Dalam proses produksinya, alat ini melibatkan berbagai institusi. Mulai dari Universitas Nottingham Inggris dan menggandeng Lab LIPI serta Brin.
Cara kerjanya, kit diagnostik ini akan menghasilkan sebuah informasi hasil pemeriksaan berupa profil mutasi kanker yang dapat digunakan oleh dokter atau tenaga medis lainnya dalam proses menentukan jenis obat agar terapi dapat berlangsung optimal.
Selain itu, keberadaan alat ini juga dapat digunakan untuk melakukan proses skrining Lynch Syndrome, yakni sebuah kondisi yang dapat meningkatkan risiko mengidap kanker yang bersifat genetik.
Dengan adanya proses skrining secara dini, hal tersebut juga akan menekan serta mencegah kasus kanker yang disebabkan oleh faktor genetik.
Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan bahwa proses terjadinya kanker disebabkan karena adanya mutasi dari DNA seseorang yang dalam perjalanannya DNA tersebut bisa berubah dan dapat memicu kanker.
“Untuk melihat perubahan DNA itu diperlakukan PCR. Itu teknologi yang sederhana, lebih murah alatnya seperti BioColoMelt-Dx. Dengan teknologi ini bisa mendeteksi perubahan DNA di posisi-posisi tertentu,” jelas Menkes dikutip langsung dari keterangan resminya pada Rabu (20/7/2022).
Secara lebih lanjut Menkes Budi menjelaskan bahwa BioColoMelt-Dx dapat membantu proses diagnosis terhadap pasien kanker secara lebih efektif.
“Jadi alat ini untuk mendiagnostik sakit kankernya disebabkan oleh apa sehingga nanti pengobatannya bisa lebih cepat,” tandas Budi.
Mengacu pada data yang dibagikan oleh WHO pada 2018, diketahui kanker kolorektal berada pada posisi ketiga sebagai jenis kanker yang paling sering terjadi.
Sementara di Indonesia berdasarkan data Globocan tahun 2020, tercatat bahwa kanker usus masuk ke dalam 4 besar jenis kanker dengan kasus terbanyak di Indonesia.