Bisnis.com, JAKARTA – Netflix Inc. tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan paket baru dengan iklan seharga US$7-9 atau sekitar Rp103-133 ribu (dengan kurs Rp14,852) per bulan. Paket ini cukup ekonomis karena hanya setengah dari paket bebas iklan senilai US$15,49 per bulan.
Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (27/8/2022), rencana ini disusun untuk menarik pelanggan yang bersedia menonton iklan di tengah tayangan program dengan tarif bulanan lebih rendah.
Netflix pun berusaha menyeimbangkan antara menjangkau konsumen yang bersedia membayar paket dengan iklan dan tetap menawarkan pengalaman yang menyenangkan.
Pionir layanan streaming ini berencana untuk menjual sekitar empat menit iklan per jam untuk layanan yang didukung iklan — jauh lebih sedikit daripada platform serupa lainnya. Netflix akan menampilkan iklan sebelum dan selama program tayang.
Perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California, Amerika Serikat (AS) ini akna memperkenalkan opsi baru yang lebih murah pada kuartal IV/2022. Netflix mengatakan peluncuran penuh mungkin harus menunggu hingga awal tahun depan. Rincian layanan mulai keluar saat Netflix membuat rencananya dan bertemu dengan mitra bisnis.
Netflix telah lama menawarkan layanan sebagai alternatif ramah pelanggan untuk TV kabel. Orang dapat menonton acara TV dan film sesuai permintaan tanpa iklan. Mereka dapat berlangganan atau membatalkan kapan saja tanpa banyak kesulitan dan mengakses katalog program.
Namun, tergerusnya pelanggan di paruh pertama tahun ini memaksa manajemen untuk akhirnya menawarkan iklan. Mereka percaya harga langganan yang lebih murah akan menarik pelanggan baru yang bersedia membayar atau membatalkan paketnya.
Konsultan media Ampere Analytics memperkirakan layanan baru ini dapat menghasilkan US$8,5 miliar per tahun secara global untuk Netflix pada 2027, termasuk biaya berlangganan dan penjualan iklan.
Banyak jaringan kabel menampilkan iklan antara 10 dan 20 menit per jam. Beberapa platform streaming membuat penonton frustrasi dengan menampilkan iklan yang sama berulang kali dan Netflix mencoba memberikan solusi di platformnya atas keluhan ini.
Sebagian besar pekerjaan itu akan ditangani oleh Microsoft Corp., yang memenangkan hak untuk menjadi mitra penjualan dan teknologi periklanan eksklusif Netflix. Raksasa teknologi ini memiliki sedikit pengalaman dalam streaming TV, tetapi telah membangun bisnis periklanan senilai US$10 miliar dalam beberapa tahun terakhir.
Nantinya, alur kerja akan terbagi menjadi Netflix yang menangani percakapan dengan produser film dan TV, sedangkan Microsoft berbicara dengan biro iklan dan penyedia teknologi. Diketahui, perusahaan juga telah bertemu bersama dengan beberapa biro iklan.
Hingga kabar ini beredar, Netflix masih menolak untuk mengomentari secara spesifik terkait rencananya mengeluarkan paket iklan ini.