Bisnis.com, JAKARTA - Setelah Sisca Kohl yang membagikan pengalamannya di media sosial dalam menyantap foei gras, kini banyak orang penasaran, kemudian mengunjungi restoran Indonesia yang menyediakan menu mahal ini.
Lalu, apakah makanan yang disebut-sebut sebagai makanan kelas atas ini punyai nutrisi yang setara dengan harganya?
Melansir laman Vinmec International Hospital Thailand, foie gras merupakan makanan bergizi yang mengandung banyak vitamin dan mineral.
Kandungan nutrisi foie gras
Foie gras mengandung banyak lemak, vitamin dan mineral. Hal ini dikarenakan hati adalah organ inilah yang berperan menyimpan nutrisi paling banyak pada angsa.
Dalam 28 gram foie gras pate memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
- Kalori: 130
- Protein: 3 gram
- Lemak: 12 gram
- Karbohidrat: 1 gram
- Serat: 0 gram
- Vitamin B12: 111% Nilai Harian (DV )
- Vitamin A: 32% DV
- Asam pantotenat: 7% DV
- Riboflavin: 7% DV
- Niacin: 5% DV
- Tembaga: 13% DV
- Besi: 9% DV
- Fosfor: 5% DV
Membantu membangun sel darah merah sehat
Karena punyai kandungan lemak yang tinggi, foie gras kaya akan kalori, lalu dalam 28 gram pate mengandung jumlah vitamin B12 yang diperlukan yang disediakan dalam sehari.
Vitamin B12 ini nutrisi penting yang dapat membantu tubuh membangun sel darah merah yang sehat. Selain itu, vitamin ini juga dapat mempertahankan tingkat energi yang dibutuhkan.
Seperti minyak zaitun, dapat mengurangi risiko penyakit jantung
Dalam 28 gram foie gras mengandung 12 gram lemak. Meskipun lemak yang terkandung termasuk tinggi, namun, lemak dalam foie gras adalah lemak tak jenuh tunggal.
Lemak tak jenuh tunggal ini berperan sebagai anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sumber kaya lemak tak jenuh tunggal lainnya adalah minyak zaitun.
Risiko kesehatan foei gras
Namun, dibalik nutrisi yang tinggi, beberapa penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa foie gras dapat menimbulkan dengan penyakit.
Penelitian mengungkapkan, senyawa yang ditemukan dalam hati bebek dan angsa yang digemukkan secara paksa atau digelonggong, kemungkinan berkaitan dengan penyakit amiloidosis, penyakit Alzheimer hingga diabetes tipe 2.
Ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan bahwa makanan dapat mempercepat produksi protein amiloid pada unggas maupun hewan. Akumulasi abnormal dari deposit amiloid berkaitan dengan berbagai penyakit seperti, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 2, dan beberapa penyakit lain.