Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu belakangan ini Intermittent fasting (IF) atau puasa intermiten hadir sebagai alat yang ampuh untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan hanya dengan mengubah pola makan Anda. Namun, salah satu manfaat yang kurang diperhatikan dari pola makan ini, yaitu bagaimana dampaknya terhadap kesehatan usus.
Mikrobioma usus adalah keseimbangan triliunan bakteri yang hidup di dalam saluran pencernaan Anda. Mikrobioma ini berperan penting dalam bagaimana Anda memproses nutrisi, mengelola peradangan, dan berdampak pada suasana hati Anda. Oleh karena itu, gangguan pada keseimbangan bakteri ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari World Health, Senin (20/3/2023)berikut adalah pembahasan bagaimana puasa intermiten, dipadukan dengan beberapa modifikasi gaya hidup, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan usus Anda.
Manfaat puasa intermiten untuk kesehatan usus:
1. Mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat
Melakukan puasa intermiten dengan menerapkan istirahat yang teratur dari makan, nantinya mikrobioma usus yang ada pada tubuh Anda akan memiliki waktu untuk mengatur ulang dirinya sendiri dan mengisi kembali kadar bakteri baiknya.
Sebagai tambahan, hal ini penting dilakukan terutama bagi Anda yang memiliki riwayat mengonsumsi antibiotik atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat karena hal tersebut akan menyebabkan gangguan pada keseimbangan mikrobiota dalam usus Anda.
2. Mengurangi peradangan dan stres oksidatif
Adapun manfaat lainnya untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya untuk mengurangi kadar penanda inflamasi seperti C-reactive protein (CRP).
Berdasarkan penelitian, disebutkan bahwa dengan melakukan puasa intermiten akan dapat mengurangi kadar sitokin pro-inflamasi yang membuat peradangan dalam tubuh menjadi berkurang. Hal tersebut dapat bermanfaat bagi orang yang telah mengalami gangguan pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS).
3. Meningkatkan motilitas usus
Melakukan puasa intermiten juga dapat meningkatkan motilitas usus karena aktifnya proses metabolisme dan fisiologis tertentu yang berarti makanan yang dikonsumsi akan bergerak lebih efisien melalui sistem pencernaan.
Selama menjalani puasa intermiten, tubuh akan bergeser ke kondisi katabolik yang ditandai dengan adanya pemecahan simpanan glikogen untuk menciptakan energi ATP. pergeseran itu lah yang akan membantu menstimulasi aktivitas pencernaan serta meningkatkan lapisan mukosa dan kesehatan usus.
4. Memperbaiki gejala pencernaan
Dengan melakukan puasa intermiten terbukti telah memperbaiki gejala pencernaan seperti kembung, gas, sakit perut, dan masalah lain yang sering dikaitkan dengan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Sebuah penelitian menemukan bahwa jika seseorang yang tengah menderita IBS menjalani puasa intermiten, kondisi mereka akan membaik secara signifikan dibandingkan dengan orang yang tidak melakukannya.
Praktik terbaik untuk meningkatkan manfaat puasa intermiten bagi kesehatan usus
Ini kombinasi antara gaya hidup dan puasa intermiten yang baik bagi kesehatan usus:
1. Konsumsi makanan yang kaya serat
Penting bagi kita untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat karena manfaatnya yang dapat menjaga kesehatan usus dan mengurangi masalah pencernaan.
Kualitas prebiotik yang ada pada serat akan membantu sistem pencernaan dengan dengan membantu memecah makronutrien seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, garam mineral, dan senyawa lainnya.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat akan membantu memperlambat pencernaan sehingga memberikan waktu bagi tubuh untuk menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan sehingga menghasilkan rasa kenyang yang lebih lama dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan jika dibandingkan dengan mengonsumsi makanan rendah serat.
Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat minimal 28 gram per hari dari makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
2. Tetap terhidrasi
Selain menjaga pola makan, penting bagi diri Anda untuk tetap terhidrasi dengan meminum asupan cairan yang cukup karena dengan begitu sistem pencernaan akan lebih baik
Selain itu, lapisan mukosa di dalam perut Anda membutuhkan hidrasi agar dapat bekerja dengan baik sehingga minum banyak cairan membantu melindungi dari produksi asam lambung yang berlebihan. Selain minum banyak air, Anda juga dapat tetap terhidrasi dengan minum teh tanpa gula atau cairan rendah kalori seperti kaldu sayuran.
3. Tetap Aktif
Menurut CEO Gym Near Me, berolahraga secara teratur dapat meningkatkan jumlah bakteri sehat dalam sistem pencernaan Anda. Hal ini karena aktivitas fisik membantu menciptakan lingkungan yang mendorong mikroba yang bermanfaat untuk berkembang biak.
Dengan berolahraga juga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan merangsang otot untuk berkontraksi saat berolahraga juga dapat membantu meningkatkan fungsi usus secara keseluruhan, misalnya seperti dengan melakukan latihan aerobik.
Disarankan untuk melakukan olahraga ringan selama kurang lebih 30 menit lima hari seminggu. Anda dapat melakukan aktivitas seperti jalan kaki, jogging, berenang, yoga, atau bersepeda di waktu luang yang Anda miliki.
4. Kurangi asupan makanan olahan
Makanan olahan yang mengandung bahan buatan, natrium, gula, dan lemak tidak sehat dalam kadar tinggi yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan gas. Adapun bahan kimia tambahan yang terkandung di dalamnya yang mengakibatkan peradangan pada sistem pencernaan.
Untuk itu, Anda perlu mengganti asupan makanan olahan dengan makanan utuh yang tidak diproses atau diproses secara minimal seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan tersebut kaya akan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan usus Anda.
Puasa intermiten ini akan menghasilkan hal yang lebih baik dengan diimbangi dengan pola kebiasaan sehat lainnya untuk memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan usus Anda.