Bisnis.com, JAKARTA - Terkadang kita mengalami memar di tubuh, baik itu kecil atau besar. Penyebab memar di tubuh bermacam-macam, di antaranya adalah usia, obat-obatan, atau vaskulitis (peradangan).
Dilansir dari Medical News Today, memar berkembang ketika pembuluh darah menjadi rusak dan darah bocor ke jaringan bawah kulit. Biasanya, memar berwarna hitam atau ungu. Pada kulit gelap, memar juga bisa berwarna merah, ungu, atau mungkin terlihat sebagai area yang lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
Jatuh, pukulan, cubitan, atau apa pun yang memberikan tekanan tinggi pada kulit dapat menyebabkan memar. Biasanya, memar kecil sering memudar dan sembuh dalam beberapa hari. Namun, ada beberapa memar dengan pendarahan yang dapat sembuh cukup lama.
Baca Juga 5 Penyebab Kulit Anda Mudah Memar |
---|
Beberapa orang ada yang lebih mudah memar dibandingkan orang lain. Mereka mungkin melihat memar ada di tubuhnya, tetapi tidak tahu mengapa memar tersebut ada. Mereka mungkin juga mengalami memar besar setelah luka ringan atau memar yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh.
Ada beberapa tanda bahwa seseorang lebih mudah memar daripada orang kebanyakan. Tanda-tanda tersebut adalah mendapatkan memar yang sangat besar dan sangat menyakitkan setelah cedera ringan, memiliki banyak memar tanpa tahu penyebabnya, dan memerlukan waktu lama untuk pulih dari memar di tubuh. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah memar.
Berikut penyebab-penyebab tubuh mudah memar:
1. Obat-obatan
Obat pengencer darah dapat menyebabkan seseorang berdarah dan memar lebih banyak. Selain itu, beberapa obat lain seperti obat yang dapat melemahkan atau mengubah perilaku pembuluh darah, memperburuk peradangan, atau meningkatkan risiko pendarahan dapat menyebabkan memar di tubuh.
2. Penyakit hati
Sirosis dan kondisi lainnya dapat berdampak pada fungsi hati. Penyakit hati dapat mempengaruhi pembekuan darahn yang dapat meningkatkan risiko pendarahan dan mudah memar.
3. Gangguan pendarahan
Banyak kondisi genetik yang dapat memengaruhi pembekuan darah. Seseorang dengan kelainan pendarahan genetik memiliki risiko memar yang lebih tinggi dan pendarahan yang berlebihan, bahkan mungkin dapat mengancam jiwa. Memar akan terlihat seperti memar biasa, tetapi bisa lebih besar.
4. Kekurangan vitamin
Vitamin tertentu memungkinkan tubuh untuk sembuh dan darah menggumpal. Kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit kudis. Tubuh menggunakan vitamin C untuk membuat kolagen yang merupakan bagian penting dari struktur pembuluh darah. Lalu, vitamin K juga membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.
5. Vaskulitis
Vaskulitis mengacu pada sekelompok kondisi yang menyebabkan pembuluh darah meradang. Gejala vaskulitis adalah peningkatan pendarahan dan memar, sesak napas, mati rasa pada tungkai kaki, bisul, dan lainnya. Jenis pengobatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan bagian tubuh mana yang terkena.
6. Pikun purpura
Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, yakni sekitar 10% dari mereka yang berusia di atas 50 tahun. Kondisi ini menyebabkan luka seperti memar berwarna ungu tua pada kulit dan kemungkinan besar berkembang di lengan dan tangan. Pikun purpura tidak memiliki kaitan dengan kondisi kesehatan yang serius, tetapi dapat meningkatkan risiko robekan kulit.
7. Kanker
Walaupun jarang, peningkatan perdarahan dan memar mungkin merupakan tanda leukemia. Kondisi ini adalah jenis kanker yang mempengaruhi sel darah putih. Ada berbagai jenis leukemia, dan gejalanya bervariasi. Seringkali, tidak ada gejala pada tahap awal, tetapi seseorang mungkin memperhatikan pendarahan, memar, demam, sakit tulang, menstruasi yang berat, dan lainnya.