Bisnis.com, JAKARTA - Masa tunggu naik haji yang panjang tak hanya dialami calon jemaah haji di Indonesia, namun hal ini juga dialami jemaah haji Malaysia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Tabung Haji (TH) Datuk Seri Syed Saleh Syed Abdul Rahma yang mengungkapkan waktu tunggu bagi umat Islam di Malaysia untuk menunaikan ibadah haji kini telah mencapai 148 tahun.
Melansir dari The Star pada Jumat (16/6), saat ini lebih dari 3,8 juta nasabah TH telah mendaftar. Mereka menunggu giliran untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.
Oleh karena itu, Syed Saleh yang juga Ketua Delegasi Haji Malaysia mengingatkan para jemaah haji terpilih untuk memanfaatkan kesempatan berada di Tanah Suci semaksimal mungkin dan menunaikan ibadah sebaik mungkin.
"Kita harus mengingat dua kata kunci, yaitu bersyukur dan sabar. Kita harus bersyukur karena akhirnya kita berada di Tanah Suci setelah menunggu begitu lama,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Amirul Hajj Malaysia, seperti dilaporkan Bernama.
Menurutnya, semua umat Muslim yang akan melakukan perjalanan haji harus memiliki kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian yang mungkin terjadi, seperti ketidakcocokan dengan teman sekamar dan cuaca yang panas.
Dia menekankan pentingnya menjaga kesabaran dan tidak terpengaruh oleh situasi yang mungkin kurang ideal selama perjalanan haji.
Sebagai informasi, Tabung Haji menerapkan sistem pendaftaran haji terbuka yakni pendaftar yang lebih dulu, berangkat duluan.
Sistem ini diterapkan sejak 1995. Melalui sistem pendaftaran terbuka ini, nasabah TH dapat mendaftar untuk menunaikan ibadah haji begitu tabungan mereka mencapai angka 1.300 ringgit atau sekitar Rp4,2 juta.
Berdasarkan NU Online, dengan masa tinggal di Saudi 45 hari, biaya yang dibayar jemaah asal Malaysia ada dua jenis.
Pertama, kelompok B40 (ekonomi rendah) 10.980 ringgit atau sekitar Rp35 juta. Kedua, kelompok non-B40 (ekonomi menengah da atas) 12.980 ringgit atau sekitar Rp41,5 juta.
Pada 2023 ini, Malaysia mendapat alokasi kuota haji 31.600 jemaah dari Pemerintah Arab Saudi.
Waktu Tunggu Haji di Indonesia
Di sisi lain, perjalanan haji memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan Malaysia.
Di Indonesia, kuota untuk jemaah haji sekitar 221.000 dengan tambahan sebanyak 8.000 jemaah.
Untuk biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah haji juga berbeda. Di mana, jemaah haji reguler di Indonesia, memerlukan biaya sekitar Rp49,8 juta, sementara untuk jemaah haji khusus, biayanya bisa mencapai Rp117 juta.
Namun, hal yang terlihat signifikan adalah soal estimasi masa tunggu yang cukup singkat, yaitu rata-rata 25 tahun.
Informasi yang diunggah di akun Twitter NU Online mengenai masa tunggu haji yang lama di Indonesia mendapatkan banyak tanggapan dari warganet.
Salah satu warganet menyebutkan pada 2019 dia berbincang dengan seorang jemaah haji asal Malaysia yang menyatakan kala itu waktu tunggu haji di negaranya adalah 125 tahun.
“Dengan waktu di negaranya 125 tahun, dan sekarang sudah hampir satu setengah abad. Masya Allah,” ungkap salah satu warganet.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan masa tunggu haji yang begitu lama dapat menjadi warisan untuk beberapa generasi.
“Itu yang antreannya ratusan tahun berarti yang bakal berangkat generasi ketiga atau keempatnya ya,” tulis warganet lain