Bisnis.com, JAKARTA - Balon udara biasanya digunakan orang untuk menikmati pemandangan alam dari ketinggian.
Tapi, di Belanda, Anda bisa menikmati sensasi mencicipi menu chef terkenal di atas balon udara.
Koki Belanda terkenal Angélique Schmeinck telah meluncurkan restoran balon udara panas pertama di dunia bernama CuliAir Skydining.
Di restoran unik ini, pengunjung yang beruntung akan disuguhkan tiga hidangan sekitar 90 menit sambil melayang menikmati panorama di atas Belanda.
"Saya sekarang telah melakukan lebih dari ribuan penerbangan dengan lebih dari 10.000 penumpang," kata Schmeinck tentang restorannya yang terbang tinggi itu.
CuliAir Skydining adalah pengalaman naik balon udara bagi para petualang di Belanda untuk dicoba sebagai cara menikmati makan malam di ketinggian yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Dalam 1 balon udara, bisa menampung 10 penumpang yang dibawa terbang di atas padang rumput sebelum dibawa ke balon udara untuk pengalaman bersantap yang luar biasa.
Berbagai hidangan dibuat oleh Angélique Schmeinck dan diakhiri dengan hidangan penutup bersama sampanye saat mendarat.
Pengalaman balon udara CuliAir Skydining dihargai sekitar 475 euro per orang, termasuk biaya naik balon itu sendiri.
Pengalaman ini paling baik dipesan selama bulan Juni, Agustus, dan September untuk memastikan cuaca yang optimal, dan pasti akan memikat pengunjung yang suka berpetualang.
Proyek ini digagas oleh Angelique Schmeinck, satu dari hanya dua koki wanita di Belanda. Pada tahun 2003, dia memutuskan untuk memasak selama penerbangan balon udara, menggunakan balon itu sendiri sebagai alat memasak kolosal.
Itu adalah ide gila dan spektakuler yang segera menjadi proyek CuliAir. Dia melihatnya sebagai bukti bahwa ide gila tidak sia-sia, karena bisa menjadi efektif.
Tapi saat itulah muncul masalah. Seperti apakah panas di dalam balon udara cocok untuk memasak?
Dengan volume 10.000 m3 dan tinggi 50 m, balon CuliAir berfungsi seperti oven konveksi yang sangat besar.
Suhu di dalam balon bisa mencapai 100°C, yang memungkinkan makanan dimasak lambat pada suhu yang relatif rendah. Ini sangat ideal untuk mengembangkan rasa dan mengawetkan sari ikan atau daging yang dimasak.
Seperti yang dijelaskan Angélique Schmeinck, piring diangkat ke atas balon dalam keranjang baja yang dirancang khusus, berkat sistem katrol yang cerdik. Setelah memasak, mereka dibawa ke dapur di dalam balon udara. Koki menambahkan sentuhan akhir, bumbu, dan hiasan dengan sayuran dan saus, antara lain.
Untuk lebih memahami cara kerjanya: lapisan interior balon ditutupi dengan sensor suhu yang dapat dipantau dari dapur selama penerbangan.