Pasien anak-anak ditimbang di Boston Medical Center, Massachusetts, Amerika Serikat pada Rabu (8/12/2021). - Bloomberg/Adam Glanzman
Health

Kenali Perbedaan Stunting dan Wasting, Hambatan Pertumbuhan pada Anak

Mutiara Nabila
Kamis, 14 Desember 2023 - 20:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Stunting atau pengkerdilan telah menjadi salah satu kondisi gagal tumbuh pada anak yang turut menjadi kekhawatiran masyarakat dan pemerintah. 

Berdasarkan data survey status gizi nasional (SSGI) pada 2022, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. 

Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen standard WHO di bawah 20 persen. 

Mengutip Kemenkes stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Penyebab stunting antara lain karena kekurangan asupan gizi dan status kesehatan yang meliputi ketersediaan, keterjangkauan dan akses pangan bergizi. 

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi di antaranya adalah lingkungan sosial, norma, makanan bayi dan anak, kebersihan, pendidikan, dan, lingkungan yang berkaitan dengan akses, pelayanan preventif dan kuratif terhadap air, dan sanitasi.

Namun, ada pula kelainan lain pada masa pertumbuhan yang hampir mirip dengan stunting, yaitu wasting. 

Wasting adalah kondisi di mana anak mengalami penurunan berat badannya seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus) dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah.

Pemicu wasting biasanya dikarenakan anak sakit atau terkena diare sehingga tidak nafsu makan dan berat badannya turun drastis tapi tinggi badannya tidak bermasalah.

Kendati demikian, wasting tidak dapat dianggap sepele sebab jika penanganannya terlambat bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian.

Untuk menghindari hal tersebut, Dokter Spesialis Anak, dr. Caessar Pronocitro, mengatakan bahwa orang tua harus bisa memastikan anak mendapatkan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kelahiran. 

"Jangan seperti dulu lihat buah sehat, anak suka, lalu anak cuma diberi buah. Padahal nanti tidak dapat protein dan karbohidtratnya," jelasnya dalam Promina Cookign Show, Kamis (14/12/2023). 

Adapun, nutrisi yang harus dilengkapi antara lain adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, B, C, D, E, dan K, serta mineral.

Adapun, salah satu mineral penting yang sering kali kurang diperhatikan saat bayi mulai MPASI adalah zat besi. 

Zat besi adalah salah satu elemen kunci untuk pencegahan anemia, wasting, dan stunting. Kandungan dalam makanan sendiri sering kurang mendapat perhatian karena orang tua tidak tahu sumbernya, kuantitasnya, dan cara penyajiannya.

Pemahaman akan MPASI bergizi makro dan mikro sangatlah penting bagi orang tua, karena pemberian MPASI lengkap dan seimbang dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas anak kedepannya. 

"Apalagi, perkembangan otak manusia 80 persen terjadi di masa 1.000 HPK, dan 20 persen sisanya terjadi hingga dewasa," jelasnya. 

Sebagai gambaran, untuk memenuhi 10,7 mg zat besi diperlukan 126 gram hati ayam atau 4 buah ukuran sedang, 350 gram bayam, 765 gram daging ayam. Jumlah ini sangat besar jika dibandingkan dengan kapasitas lambung bayi yang terbatas.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, sambil menghindari stres pada orang tua ketika harus menyiapkan MPASI sendiri, orang tua bisa menggunakan bubur fortifikasi atau bubur instan. 

"Bubur fortifikasi bisa menjadi solusi alternatif karena memiliki gizi lengkap, terukur dan tinggi zat besi, serta telah terbukti bermanfaat bagi perkembangan otak dan pertumbuhan bayi, dan dapat mencegah anemia, stunting, dan wasting," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro