Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan viral kabar pemerintah Jepang mendadak melarang warganya untuk dekat-dekat dengan kucing, ternyata ini yang jadi penyebabnya.
Dilansir dari The Independent, masyarakat di Jepang telah diperingatkan untuk mewaspadai seekor kucing yang diduga melompat ke dalam tong berisi bahan kimia beracun sebelum kabur.
Ya, larangan pemerintah Jepang tersebut dibuat lantaran ada kucing yang diduga telah terkontaminsi bahan kimia.
Para pejabat di kota Fukuyama, di Jepang selatan, telah mengatakan kepada masyarakat bahwa mereka harus menjauhi hewan tersebut, yang terakhir terlihat dalam rekaman keamanan saat meninggalkan pabrik pelapisan pada hari Minggu.
Sebagaimana diketahui, seorang pekerja menemukan jejak kaki kucing yang mengarah ke tong berisi kromium heksavalen setinggi 10 kaki (3 meter).
Sebagai informasi, kromium heksavalen merupakan bahan kimia penyebab kanker yang dapat menyebabkan ruam dan peradangan jika disentuh atau terhirup.
Selembar penutup tong bahan kimia ditemukan sebagian robek oleh karyawan, menurut Akihiro Kobayashi, manajer pabrik Nomura Plating di Fukuyama.
Diduga kucing tersebut telah terkontaminsi dengan bahan kimia yang ada. Tidak jelas apakah kucing itu masih hidup, namun pemerintah Jepang meminta masyarakat tetap waspda.
Para pekerja, yang biasanya mengenakan pakaian pelindung, kini mulai mencari kucing tersebut, namun tidak ada masalah kesehatan yang dilaporkan di antara para staf.
Tim lingkungan hidup kota Fukuyama juga dilaporkan memperingatkan masyarakat untuk tidak menyentuh "kucing yang terlihat tidak normal".
Nomura Plating juga memberi tahu tetangga mengenai pabriknya, serta pemerintah kota dan polisi, kata kantor berita.
“Insiden ini menyadarkan kami akan perlunya mengambil tindakan untuk mencegah hewan kecil seperti kucing menyelinap masuk, sesuatu yang tidak pernah kami antisipasi sebelumnya,” tambah perwakilan perusahaan.