Bisnis.com, JAKARTA -- Pameran seni berkelas internasional, Art Jakarta kembali hadir, dengan mengusung konsep Art Jakarta Gardens.
Acara tahunan yang digelar ketiga kalinya ini bakal digelar mulai 23-28 April 2024 di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta. Pameran seni ini menampilkan ratusan karya dari seniman-seniman ternama dari puluhan galeri di Indonesia.
Direktur Artistik Art Jakarta, Enin Supriyanto mengatakan acara yang digelar ketigakalinya ini tetap memiliki konsep yang sama sejak awal, yakni untuk memberikan ruang sebaik mungkin untuk karya-karya khususnya tiga dimensi seperti patung dan instalasi, di luar ruang.
"Sudah sekian lama kami ingin mengadakan acara seni rupa yang memberikan ranah yang lebih khusus untuk karya dan instalasi luar ruang. Keinginan itu terus kami pelihara meskipun tantangannya tidak mudah. Salah satunya adalah terkait teknis berupa tempat yang bisa aman nyaman dan karya-karya yang dibawa bisa ditampilkan sepantasnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4/2024)
Oleh karena itu, Art Jakarta bekerja sama dengan Plataran, bertemu dengan Yosua Nakes, CEO dan Founder Plataran, karena secara lokasi dan tempat sudah tertata dengan baik sehingga bisa menampilkan karya-karya yang apik untuk instalasi luar ruang dan bisa dinikmati publik dengan aman dan nyaman.
Dalam pameran kali ini, ada pula kontribusi dari jenama dan korporasi. Tahun ini Art Jakarta berhasil mempertemukan sejumlah seniman untuk bekerja sama dengan korporasi.
Ada kerja sama dengan para mitra seperti Naufal Abshar dengan Treasury, Erwin Windu Pranata dengan Bibit, Tomy Herseta dengan iForte, dan Xiaomi dengan Davy Linggar," paparnya.
"Saya harap, instalasi yang sudah ditampilkan sedemikian rupa bisa cukup menggoda perhatian dan imajinasi para pengunjung," katanya.
Adapun, untuk mengunjungi pameran ini, pengunjung bisa membeli tiket masuk secara online melalui website artjakarta.com dengan harga Rp150.000 per orang.
"Untuk pameran kali ini kami mengharapkan bisa mengundang hingga sekitar 10.000 pengunjung. Kami harap cukup karena kalau terlalu banyak atau tidak ada tiket kami khawatir membludak dan membuat tidak nyaman," imbuh Enin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
