Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan zaman membawa perubahan yang signifikan pada tiap generasi, khususnya para generasi milenial.
Tiap generasi memiliki kekhasannya masing-masing. Generasi milenial merupakan sebutan yang digunakan untuk kelompok orang-orang yang lahir dari tahun 1981 sampai 1996. Kebiasaan yang dilakukan oleh generasi milenial tentu berbeda dengan generasi Z dan Alpha, dan begitu sebaliknya.
Dilansir yourtango.com, Senin (18/11/1024), beberapa hal yang dulu sering dilakukan sudah tidak dilakukan lagi sekarang akibat berbagai faktor, seperti teknologi, demografi, keuangan, budaya, dan masih banyak lagi.
Simak 6 hal yang tidak lagi dilakukan oleh generasi milenial:
1. Membayar telepon rumah
Dewasa ini, orang-orang sudah tidak lagi menggunakan telepon rumah, kebanyakan di antaranya lebih memilih menggunakan handphone sebagai alat komunikasi sehari-hari, baik untuk di rumah atau pun saat sedang beraktifitas di luar.
Adanya perubahan infrastruktur dan teknologi ini membuat para generasi milenial lebih memilih untuk tidak lagi membayar untuk tagihan telepon rumah dan beralih ke handphone. Sebagai generasi pertama yang mengadopsi peralihan ke ponsel, menggunakan handphone dan terkoneksi secara daring menjadi hal yang cukup mudah dilakukan bagi para generasi milenial.
2. Meninggalkan pesan suara
Dulu, kegiatan meninggalkan pesan suara masih banyak dilakukan, tetapi sekarang ini mayoritas panggilan telepon dilakukan secara daring dan jarang ada fitur pesan suara. Bila dulu orang-orang akan meninggalkan pesan suara dan meminta panggilan balik, saat ini orang-orang bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui chat.
Tidak hanya pada generasi milenial, kemajuan ini telah memudahkan semua generasi untuk berkomunikasi dengan lebih mudah.
Baca Juga : Apa Itu Doom Spending yang Viral di Medsos? Lifestyle yang Bikin Gen Z dan Milenial Mudah Jatuh Miskin |
---|
3. Mengirim kartu pos
Salah satu hal terbaik dari media sosial adalah Anda dapat berbagi kehidupan Anda dengan orang-orang terkasih, baik yang dekat maupun jauh hanya melalui handphone, jaringan internet, dan aplikasi.
Sejak penggunaan media sosial semakin masif, mengirim kartu pos tulis tangan dengan sahabat pena semakin jarang, padahal kegiatan ini sering dilakukan, khususnya bila sedang bepergian ke luar kota atau ke luar negeri. Kini, media sosial yang telah menjadi pilar untuk tetap terhubung dengan kerabat secara daring.
4. Nongkrong di mall
Tren di kalangan milenial pada masa remaja untuk nongkrong di mall sudah semakin menurun. Menurut The Economic (and Nostalgia) of Dead Malls, kemunduran mall terjadi karena meningkatnya ketidakamanan finansial dan pertumbuhan kesenjangan pendapat sehingga saat ini banyak orang yang lebih memilih untuk nongkrong di cafe atau tempat-tempat umum dengan harga yang lebih terjangkau.
5. Memberhentikan taksi di pinggir jalan
Lagi-lagi karena perkembangan teknologi, saat ini memesan kendaraan dapat dilakukan secara daring. Bila dulu taksi harus diberhentikan dari pinggir jalan dan uang yang dibayarkan masih berdasarkan argo, sekarang taksi tinggal dipesan secara daring tanpa perlu mengkhawatirkan harga yang tidak pasti.
Tiap aplikasi kendaraan daring menawarkan kemudahan, keamanan, komunikasi yang mudah, transparansi harga, dan kenyamanan.
6. Keinginan tinggal di kota besar
Seiring berkembangnya zaman, preferensi tempat tinggal generasi milenial mulai berubah. Hiruk pikuk kota yang serba cepat dengan biaya hidup yang tinggi membuat para generasi milenial lebih memilih untuk tinggal di pinggiran kota yang lebih murah, lebih mudah diakses, dan lebih aman. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)