Mana Gula yang Lebih Buruk bagi Kesehatan?
Menurut St-Onge, keduanya merupakan gula tambahan yang memberikan jumlah kalori yang sama dan meningkatkan kadar glukosa darah.
Dia mendesak orang-orang untuk berhenti minum soda manis secara umum karena mengandung kalori kosong.
Terdapat 39 gram gula dalam sekaleng Coca-Cola 350 ml, yang melebihi dari batas harian yang direkomendasikan oleh American Heart Association untuk gula tambahan.
"Namun, jika seseorang tetap akan minum kola, memilih produk yang dimaniskan dengan gula tebu alih-alih sirup jagung fruktosa tinggi bukanlah pilihan yang lebih baik," tambahnya.
Dia menegaskan, semua gula tambahan, baik gula tebu maupun sirup jagung fruktosa tinggi, dapat berdampak negatif bagi kesehatan seperti penambahan berat badan.
“Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, diabetes, dan penyakit jantung serta stroke.”
Sirup jagung fruktosa tinggi mengandung sedikit fruktosa ekstra, yang telah dikaitkan dengan penyakit hati berlemak, peningkatan kadar trigliserida, atau resistensi insulin, kata Planells.
Sebuah studi pada tahun 2022 menemukan bahwa konsumsi sirup jagung fruktosa tinggi dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sukrosa.
Pemanis Apa yang Paling Sehat?
Gula dalam buah mengandung banyak nutrisi lain, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa tumbuhan, kata ahli diet terdaftar Natalie Rizzo.
Menggunakan buah atau jus buah 100% untuk mempermanis makanan atau minuman merupakan pemanis yang sehat, ujarnya.
Selain itu, semua gula tambahan sangat mirip dan tidak lebih sehat.