Bisnis.com, JAKARTA-- Pemakaian obat pereda rasasakit mampu memperpanjang usia hidup. Demikian kesimpulan hasil penelitian yang dilansir Mirror.co.uk, Jumat (18/12/2014).
Obat pereda rasa sakit yang kerap digunakan warga Inggris adalah ibuprofen, sedangkan perpanjangan usia setara dengan 12 tahun. Ilmuwan meyakini bahwa penemuan ini berdampak besar bagi manusia.
Pemimpin penelitian Profesor Michael Polymenis dari Texas A&M University di Amerika Serikat (AS) mengatakan: “Kami tak pasti mengapa hal ini bisa terjadi, tapi memang faktanya seperti itu, dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.”
“Penelitian ini menjadi satu bukti yang prinsip, untuk menunjukkan secara umum, bahwa pemakaian obat yang aman bisa memperpanjang usia organisma hidup.”
"Oleh karena itu, harus ditemukan obat lain seperti ibuprofen dengan kemampuan yang lebih baik untuk memperpanjang usia hidup, dengan tujuan menambahkan masa hidup sehat di masyarakat."
Ibuprofen, seperti aspirin, merupakan obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati rasa sakit dan demam. Obattersebut dikembangkan perusahaan Boots pada tahun 1960 dan menjadi obat bebas ( over-the-counter ) di seluruh dunia pada 1980-an.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan ibuproven pada daftar obat obat esensial yang diperlukan dalam setiap sistem kesehatan dasar. Meskipun dianggap relatif aman, dosis tinggi dapat menghasilkan efek samping yang berbahaya, yakni memengaruhi hati.
Para peneliti menemukan ibuprofen mengganggu kemampuan (memblok) sel untuk mengambil triptofan, asam amino protein yang ditemukan dalam setiap organisma. Triptofan merupakan nutrisi penting dalam makanan yang diperoleh dari protein. Tidak diketahui secara jelas mengapa memblokir triptofan dapat memengaruhi penuaan.
Perlu Diteliti Lagi
Peneliti lain, Dr Brian Kennedy mengatakan: "Ada banyak hal yang menarik perhatian. Tidak hanya agar semua spesies hidup lebih lama, tapi juga untuk hidup lebih sehat.”
"Penelitian ini menunjukkan dampak ibuprofen terlibat dalam penuaan, memberi kita cara baru untuk mempelajari dan memahami proses penuaan. Kami pikir dengan memahami proses tersebut, kita dapat menemukan cara untuk intervensi dan memperpanjang rentang kesehatan manusia, menjaga orang lebih lama hidup dan sehat dengan memperlambat penuaan. Itulah tujuan utama kami."
David Clancy, Dosen Genetika dan Biologi di Lancaster University mengatakan: "Pertanyaannya adalah apakah temuan ini mungkin relevan dengan rentang hidup manusia?”
"Jika ekstensi rentang hidup adalah tergantung pada pertumbuhan awal atau efek perkembangan, maka tidak mungkin akan berguna pada manusia. Kecuali memang memiliki manfaat.”
"Ada yang sudah memiliki data dari studi observasional pada manusia yang memberikan indikasi kuat ada hubungan dengan manusia,” katanya.
"Idealnya, percobaan kontrol secara acak akan memberi jawaban yang lebih kuat, tetapi memakan banyak waktu."
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Public Library of Science jurnal Genetics. (Bisnis.com)