Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun belakangan ini kain Nusantara banyak dipromosikan para desainer ternama, masih banyak perempuan yang merasa enggan menggunakannya. Beberapa alasannya adalah khawatir terlihat ‘kuno’, tidak stylish, atau sulit dipadupadankan.
Padahal, wastra Nusantara bisa membuat penyandangnya tampil lebih eksotis dan elegan. Dengan pemilihan desain yang pas, kain-kain khas Indonesia juga bisa disulap menjadi pakaian bernilai jual tinggi.
Seperti diketahui, wastra adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti sehelai kain yang dibuat secara tradisional. Batik adalah salah satu wastra Nusantara.
Anda dapat tetap tampil modern, trendi, dan edgy dengan menggunakan kain tradisional yang memiliki sentuhan kekinian. Saat ini ada banyak label yang menawarkan busana dengan kain Nusantara bercitarasa modern.
Salah satunya adalah Purana Indonesia. Label pakaian siap pakai (ready to wear/RTW) milik Nonita Respati tersebut telah lama menjadi langganan para selebritas dan sosialita yang ingin tampil edgy tanpa meninggalkan unsur tradisional.
Nuansa Indonesia terefleksi dalam karakter koleksi Purana yang selalu mengolah berbagai tipe kain tradisional. Tidak hanya batik, melainkan juga tenun, ikat, dan jumputan. Bahkan, salah satu produk Purana yang paling terkenal adalah tie dye khas Indonesia.
Untuk memberikan nafas modern, koleksi busana Purana menonjolkan kain tradisional yang dengan saputan motif geometris yang seragam dan rancak. Pada beberapa koleksi, motif lokal disuguhkan hanya sebagai detail atau aksen pemanis pada salah satu bagian.
Motif yang cantik dipadupadankan dengan warna-warni terang, menyesuaikan tema koleksi. Pada koleks iLunar, misalnya, Purana konsisten dengan palet merah terang sedangkan pada koleksi Katera label tersebut bereksperimen dengan warna-warna khas pantai.
Selain motif dan palet warna yang kompak, pemilihan cutting dan desain pada busana juga sangat diperhatikan untuk menciptakan kesan modern. Aksen draping, asimetris, dan potongan yang longgar dan megar banyak ditawarkan untuk kenyamanan bersandang.
“Karakter dari Purana adalah menonjolkan prinsip fashionable, stylish, dan selalu up to date. Selain itu juga harus bisa senyaman mungkin dipakai dan mengakomodasi segala macam bentuk tubuh perempuan,” kata Nonita.
Itulah mengapa koleksi Purana tidak pernah membuat perempuan terpaku dengan ukuran baju S,M,L,XL, dan seterusnya. Setiap busana digarap dengan sizing yang ekstra fleksibel dan didesain sangat versatile agar dapat dimodifikasi sesuai keinginan pemakai.
Untuk mendapatkan inspirasi desain, Nonita mengaku lebih mengandalkan indra pengelihatannya. “Saya suka diving, dan ada koleksi saya yang terinspirasi dari motif ikan di laut melalui teknik tie dye.”
“Pernah juga waktu saya keliling Jawa, saya masuk ke rumah-rumah kuno dan menemukan motif-motif tegel kuno yang menginspirasi koleksi saya yang bertajuk Tales of Tiles. Saya juga pernah meluncurkan koleksi revival batik yang bernuansa geometris,” imbuhnya.
Kain-kain tradisional yang dipakai Purana juga kebanyakan berasal dari kerja sama dengan banyak perajin lokal. Sebab, Nonita mengaku labelnya lebih fokus pada teknik pembuatan kain ketimbang motifnya.
“[Itulah sebabnya] Kami selalu memakai kain yang tekniknya sudah diterapkan oleh perajin lokal Indonesia sejak ratusan tahun lalu, sedangkan motifnya kami ciptakan sendiri ke dalam desain-desain yang lebih komersial dan kekinian,” ungkapnya.
Nah, jika Anda bingung bagaimana cara mengenakan kain bercita rasa Indonesia tapi tetap tampil modern dan kekinian untuk menghadiri acara spesial, koleksi Purana Indonesia dapat dilirik sebagai referensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
