BANDUNG: Menari tidak hanya sekadar bergerak mengikuti irama musik, tetapi juga dapat menjaga kesehatan. Salah satu jenis tarian yang kini makin digemari masyarakat adalah line dance, tarian yang indah dipandang mata dan mengasyikkan.Line dance, yang masuk ke Indonesia sekitar 2008 lalu, berasal dari Amerika Serikat. Tarian ini sendiri sudah sejak lama dikenal di negeri Paman Sam yang berakar dari country dance. Konsep dalam line dance sendiri hampir mirip dengan poco-poco."Dalam line dance, orang cukup menghafal langkah kaki dan orientasi. Mau orientasi atau menghadap ke mana saja, gerakan kakinya sama," jelas Kania Roesli, pembina line dance dari Indieliners.Gerakan kaki seperti langkah dan putaran menjadi hal yang paling penting dalam line dance ini. Namun tak menutup kemungkinan gerakan tangan dan teknik tari lainnya digunakan dalam tarian ini. Biasanya gerakan tangan dan teknik tari digunakan dalam kompetisi line dance. "Kalau untuk latihan biasa saja, gerakan kaki saja cukup," ujar Kania.Berbagai macam musik bisa digunakan untuk line dance ini. Bahkan lagu-lagu deretan Top40 seperti lagu Move like Jagger dari Maroon 5 atau The Lazy Song dari Bruno Mars pun menjadi musik pengiring line dance ini. Uniknya, satu musik memiliki satu gerakan line dance yang kemudian digunakan di seluruh dunia."Makanya, dalam line dance ini dibagi menjadi dua yaitu contemporer dan county. Yang contemporer itu yang musiknya macam-macam seperti hip hop dan chacha, kalau country ya kita pakai musik country," jelas Kania Roesli.Koreografi dari tarian line dance ini diciptakan dari para koreografer di seluruh dunia. Para koreografer ini kemudian mengumpulkan gambar gerakan yang mereka buat untuk line dance kepada copperknob. Selanjutnya, copperknob inilah yang menyebarkan gerakan line dance ke seluruh dunia."Setiap hari selalu ada gerakan line dance baru. Dari copperknob biasanya kita terima lembaran kertas yang isinya gerakan langkah dan putaran line dance. Satu hari bisa sampai puluhan gerakan baru. Makanya kalau tiga hari kita nggak cek, bisa ketinggalan banyak," jelasnya.Selain melalui copperknob untuk mengecek gerakan tarian baru, para penari juga dapat melihat perkembagan gerakan tarian line dance melalui situs youtube.Bukan hanya sekadar tarian, Kania menyebutkan line dance ini sebagai social dance. Hal ini karena melalui tarian ini, orang dapat lebih dekat dan bersama dengan orang lain."Line dance bisa dilakukan seorang diri, bisa juga oleh sekumpulan orang. Jika dia dilakukan banyak orang, tarian ini bisa menjadi social dance. Orang akan berusaha tetap sama gerakan dengan orangnya, mereka juga akan berusaha untuk tetap berada dalam garis yang sama dalam tarian ini," terang Kania.Tingkatan tarianGerakan dalam line dance sendiri memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan ini mulai dari beginner hingga advance. Semakin rumit langkah kaki dan putaran dalam line dance maka semakin tinggi tingkatan tarian tersebut.Pada level beginner, biasanya orang cukup menghafal gerakan kaki dan putaran yang mudah. Setelah naik ke level beginner intermediate, orang akan lebih banyak menghafal gerakan kaki dan putaran. Setelah itu, para penari ini baru bisa naik ke level intermediate dan advence."Apa yang dipelajari di level intermediate berbeda dengan di level beginner. Sekitar 3 bulan di beginner, mereka bisa naik ke level beginner intermediate," jelasnya.Di Indonesia, kebanyakan masyarakat yang mengikuti tarian line dance ini adalah ibu-ibu. Hal itu sangat disayangkan oleh Kania. Dirinya mengatakan, tarian ini bukan hanya ditujukan untuk kalangan ibu-ibu, tetapi untuk semua kalangan dan jenis kelamin."Padahal di luar negeri, anak-anak remaja usia belasan bahkan mereka yang masih kecil mengikuti tarian line dance ini. Tarian ini bagus manfaatnya terutama jika dilakukan sedari kecil," ujarnya.Kania menuturkan line dance bukan hanya sekadar social dance saja, tetapi juga dapat berperan sebagai olahraga. Lewat gerakan-gerakan tarian ini, line dance membuat fisik para penarinya menjadi lebih bugar. Tak hanya itu, line dance juga berperan untuk olahraga otak."Lewat line dance, mereka bisa olahraga otak untuk melatih motoriknya. Jadi mereka akan terlatih konsentrasi, orientasi, dan refleksnya. Jadi bukan hanya estetika saja yang didapat dari line dance, tetapi juga kesehatan untuk fisik dan motorik," ujarnya.Kelebihan dari line dance yang mampu melatih otak dan motorik ini, hal tersebut sayangnya kurang diinfokan dari para instruktur line dance kepada peserta. Menurutnya, hal inilah yang seharusnya dimengerti oleh masyarakat agar mereka dapat mengerti fungsi dan tidak menilai salah tarian ini. (redaksi@bisnis.co.id) (tw)
Show