Entertainment

INDONESIAN IDOL 2012: Semua alumni jawara idol muncul, ke mana Joy?

Puput Jumantirawan
Minggu, 1 Juli 2012 - 00:33
Bagikan

BANYAK hal menarik dalam babak grand final Indonesian Idol 2012 yang digelar Sabtu malam ini, 30 Juni 2012, seperti disiarkan langsung RCTI. Salah satunya adalah tampilnya semua jawara idol sejak dari angkatan pertama tahun 2004 di panggung grand final tersebut.

 

Wajah-wajah alumni peserta babak grand final (jawara & runner up) ajang pencarian bakat menyanyi terpopuler se-Tanah Air itu kembali dimunculkan ke hadapan penonton. Oleh siapa lagi kalau bukan operator penyelenggara dan pemegang lisensi hak siarnya di Indonesia, RCTI & Fremantlemedia.

 

Tampak di antara para jawara itu Delon (Indonesian Idol 2004), Mike Mohede dan Judika (2005), Dirly (2006), Wilson (2007), Aris (2008), dan yang terakhir Igo & Citra (2010). Sekadar informasi, pada 2009 dan 2011 acara Indonesian Idol absen.

 

Namun, di antara mereka tak terlihat Joy Tobing, jawara Indonesian Idol angkatan pertama (2004), yang pada babak grand final mengungguli Delon, yang menjadi juara kedua. Ada apa? Kenapa Delon yang tampil? Ke mana Joy yang memiliki suara luar biasa itu?

 

Dihindari & dihilangkan

PADA ajang Indonesian Idol 2004, pada babak grand final saat bertarung melawan Delon, Joy meraih dukungan sms & telepon dukungan warga terbanyak, dan otomatis memenangkan ajang tersebut. Namun, tak berapa lama setelah itu, nama Joy secara perlahan surut, hilang eksistensinya.

 

Dia bahkan nyaris tak pernah nongol lagi di RCTI. Tak hanya itu, namanya juga tak pernah lagi disebut dalam Indonesian Idol berikutnya. Prestasinya seperti dihindari dan dilupakan RCTI & Fremantlemedia,. Sampai sekarang, masalah ini pun masih belum jelas benar. Tak ada penjelasan yang clear.

 

Sebaliknya, pada saat yang sama, justru Delon yang runner up, yang namanya terus diangkat-angkat. Justru Delon yang sering tampil di RCTI, di infotaintment. Bahkan, ketika mencari wakil untuk Asian Idol, juara Indonesian Idol angkatan I diberikan ke Delon, bukan Joy. Apa yang terjadi sebenarnya?

 

Kudeta kemenangan

JOY berseteru dengan Fremantlemedia. Itu penjelasannya. Pokok persoalannya sederhana, sebelum jadi juara, Joy sudah punya kaset dengan label lain. Padahal, sebagai juara, hanya Fremantlemedia-lah—yang bekerja sama dengan BMG—yang berhak menentukan kaset dan lagu juara Indonesian Idol.

 

Joy sendiri merasa tidak melakukan kesalahan. Sebab, kaset dengan label lain itu dia buat sebelum dia meneken kontrak dengan BMG dan Freemantlemedia. Namun, Frementlemedia tetap bersikukuh, dan kemudian, didukung oleh RCTI, berinisiatif ‘mengudeta’ kemenangan Joy.

 

Mengudeta, karena Fremantlemedia sejatinya tidak berhak mencopot kemenangan Joy, sebab Joy dipilih oleh sms dan telepon warga. Kalaupun kemenangan Joy harus dibatalkan, warga-lah yang berhak mencopotnya. Sebab warga-lah yang mendudukkannya sebagai juara, bukan Freemantlemedia.

 

Freemantlemedia, dan RCTI, yang mengudeta kemenangan Joy, telah mengkhianati warga, menganggap jutaan sms yang mendudukkan Joy sebagai juara—yang jadi sumber utama kocek Freemantlemedia & RCTI—tidak ada. Itu sebenarnya masalahnya. ([email protected]) (Foto: Wikipedia)

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro