Travel

PHRI DENPASAR: Pariwisata 2013 Tak Secerah Tahun 2012

Muhammad Khamdi
Minggu, 30 Desember 2012 - 18:36
Bagikan

DENPASAR: PHRI Denpasar mengajak para pemangku kepariwisataan meningkatkan kualitas layanan dan membenahi produk pada tahun 2013 yang diprediksi tidak terlalu bersinar seperti tahun sebelumnya.  

Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang akrab disapa Gusde mengatakan hal itu saat menyampaikan catatan kepariwisataan akhir tahun, Minggu (30/12).

“Secara menyeluruh kondisi kepariwisataan di Denpasar pada 2012 cukup bagus, tetapi ada beberapa catatan yang perlu dicermati untuk dilakukan perbaikan di tahun mendatang,” katanya.

Menurut Gusde tingkat hunian kamar hotel pada liburan akhir tahun belum sesuai harapan karena rata-rata hanya sekitar 80%. “Ini sangat berbeda dengan tahun lalu yang hampir semua hotel penuh,” kata Gusde.

Faktor yang mempengaruhi penurunan okupansi tersebut di antaranya krisis di Eropa yang mengakibatkan berkurangnya angka kunjungan wisatawan asal negara mediterania seperti Spanyol, Italia, dan Yunani hingga 20-25%. Lama tinggal (length of stay) wisatawan yang berkunjung juga semakin pendek dari tiga pekan menjadi 8-9 hari.

Pasar yang loyal seperti wisatawan dari Australia pun, tambah Gusde, juga turun berkisar 20-25% dan mengalihkan kunjungan ke Thailand serta Amerika Serikat. Semakin membaiknya nilai tukar dolar Australia membuat warganya memilih berkunjung ke tempat plesir lain yang lebih jauh.

Kata Gusde faktor lain adalah semakin banyaknya jumlah kamar dengan dibangunnya hotel-hotel baru di berbagai kawasan Denpasar. Kondisi ini juga menambah persoalan semakin kompleks seperti  terjadinya perang tarif dan menurunkan daya tarik karena sebagian hotel baru tersebut menerapkan arisitektur yang sangat minimalistik, jauh dari identitas Bali yang banyak dikagumi wisatawan.

Gusde menambahkan pembangunan hotel baru harus memperhatikan daya dukung setempat agar di masa mendatang tidak justru menjadi bumerang. Dia berharap pemerintah memperketat pemberian izin hotel dan mencermati keseimbangan antara supply dan demand.

Sebagai pelaku pariwisata dan pengelola Hotel Griya Santrian, Gusde banyak mendapatkan pertanyaan dari wisatawan seputar terjadinya bentrok dan kekerasan organisasi massa belum lama ini. Dia mengapresiasi aparat kepolisian yang langsung melakukan mediasi untuk perdamaian dan berharap tidak terjadi lagi peristiwa yang dapat mengganggu kenyamanan pariwisata.

Begitu pula harapan kalangan pariwisata menjelang perhelatan Pilkada Bali 15 Mei 2013, agar kondusivitas keamanan tetap terjaga dan tidak membiarkan kekhawatiran sebagian wisatawan yang takut ‘paradise island’ menjadi ‘gangster island’.

Gusde mengatakan infrastruktur yang kini sedang dikerjakan seperti underpass, jalan tol di atas laut, dan perluasan Bandara Ngurah Rai benar-benar bisa mengatasi kemacetan lalu lintas dan problem transportasi secara menyeluruh.

Sedangkan penambahan fasilitas lainnya, dia berharap tidak membenahi Bali dengan cara copy paste Singapore, Thailand, atau daerah lainnya, tetapi bagaimana semakin memberi nilai lebih dengan jati diri Bali yang menjadi kekuatan dan keunggulan.

Selebritas Jeremy Thomas yang sedang berakhir tahun di Sanur mengatakan aura, keotentikan, dan magical spirit destinasi wisata pantai ini harus diproteksi dari pariwisata masif. “Saya kira Sanur harus dipertahankan agar tetap tenang dan menjadi destinasi wisata yang sesungguhnya dicari wisatawan,” katanya.(ems)

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Muhammad Khamdi
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro